"Takut mah takut, kalo mau pindah lari kemana? Ya udah apa adanya aja," tuturnya.
Kini, masalah Tinggul terkait rumahnya yang tidak layak itu, sudah tuntas. Dia dan istri rencananya akan mencari kontrakan sambil rumahnya direnovasi.
Saat ditanya lebih jauh, tak banyak kata-kata keluar dari mulutnya. Hanya ucapan terima kasih dan lantunan doa yang terdengar. Itu sebagai ucapam rasa syukur.
Tinggul merasa terbantu dengan pihak RT dan RW setempat yang telah membantu dirinya, sehingga rumah kumuhnya itu dilongok pihak Pemkot dan direnovasi.
"Alhamdulillah dibantu sama pak RT sama RW, mereka yang terjun bantu. Pokoknya semua dia yang gituin, ngajuin ke Kelurahan," ucapnya.
Walikota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko menjelaskan, kegiatan bedah rumah ini merupakan program Pemkot Jakarta Barat, yakni program Jumat berfaedah.
Ada syarat-syarat khusus bagi rumah warga yang dibedah. Yang pasti rumah warga itu dipastikan tidak layak dihuni.
Dibantu Lurah dan Camat setempat, mereka lah yang akan mencarikan data rumah warga mana saja yang memang seharusnya dibedah. Tentunya melalui seleksi yang ketat.
"Alhamdulillah kita sepakat untuk membedah rumah ini. Insya Allah pemilik rumah akan kita kontrakan supaya barang-barangnya bisa dipindahkan," kata Yani.
Yani menuturkan, tahun ini, pihaknya menargetkan sebanyak 136 rumah warga yang tidak layak dihuni dilakukan renovasi. (Pandi)