.jpg)
SERANG, POSKOTA.CO.ID - Rencana pembangunan jalur perlintasan kereta api yang menghubungkan Kelurahan Terondol - Unyur sudah empat tahun belum mendapatkan izin dari Dirjen Perkeretaapian, Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
Padahal, ada sebanyak 17 perlintasan kereta api yang ada di Kota Serang yang saat ini beroperasi yang diduga juga sama tidak memiliki izin.
Atas hal itu, masyarakat Unyur merasa geram atas perlakuan yang diskriminatif itu. Oleh karenanya, warga meminta Pemkot Serang bisa bersikap tegas dengan cara menutup seluruh perlintasan kereta api yang ada di Kota Serang.
"Apa alasannya kementrian belum bisa memberikan izin itu, toh seluruh perangkat dan petugasnya juga sudah disediakan oleh Pemkot Serang ko," kata salah seorang warga Unyur, Jeje Sudrajat, Senin (24/1/2022).
Jeje meminta Pemkot Serang bisa bersikap tegas terhadap persoalan ini, dan jangan mau kalah dengan pemerintah pusat. Mengingat hal ini merupakan urusan antar pemerintah demi kebaikan masyarakat banyak.
"Apa susahnya sih memberikan izin doang! Membuat warung-warung di sekitar stasiun Serang juga bisa ko!" pungkasnya.
Jeje mengungkapkan, masyarakat Unyur hanya menginginkan pembangunan jalan yang sudah dilakukan oleh Pemkot yang menghubungkan antara Trondol - Unyur bisa tersambung utuh, "sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar secara maksimal," tambahnya.
Dalam sehari, tambah Jeje, kendaraan roda dua yang melintas di jalur ini diperkirakan mencapai 1.000 kendaraan, terutama dikala waktu sibuk seperti pergi dan pulang kerja.
"Karena ini kan jalur alternatif bagi masyarakat Unyur dan sekitarnya yang bekerja di Serang Barat dan Cilegon," ucapnya.
Selain itu, jalur ini juga bisa mengurai kemacetan yang sering terjadi di terowongan Terondol yang saat ini sudah krodit.
"Apalagi sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, pasti akan terurai kemacetan di terowongan Terondol itu, " katanya. (Luthfillah)
.jpg)
