JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Sebuah video viral menampilkan adegan seorang Ibu muda memukul anak bayinya hingga berdarah ketika sedang berjualan online.
Video ini pun yang diunggah oleh salah seorang warganet pada Jum'at (31/12/2021) kemarin, menjadi perhatian banyak pihak.
Warganet yang geram, khususnya, menyayangkan tindakan si Ibu yang tega hati untuk menyakiti buah hatinya tersebut karena perkara tak henti menangis.
Meski kepolisian telah mengungkapkan, bahwa peristiwa dalam video tersebut merupakan peristiwa lampau dan si Ibu mengakui tindakannya dilakukan secara tidak sengaja.
Namun, pada kenyataannya, publik masih tetap geram dan menyayangkan tindakan Ibu muda tersebut.
Doktor Psikologi Universitas Indonesia (UI), Mintarsih Abdul Latief, misalnya. Menurut dia, penyebab bayi tersebut terus menangis sebelum dipukul oleh Ibunya juga sangat perlu untuk diketahui, agar motif si Ibu memukul bayi tersebut juga dapat dipastikan jelas penyebabnya.
"Sebelumnya, penyebab bayi tersebut menangis juga penting untuk diketahui. Karena apabila saya lihat dari videonya, si Ibu ini waras, tidak sakit jiwa. Jadi, tidak mungkin ia memukul bayinya tanpa ada alasan atau penyebab yang jelas," kata Mintarsih kepada PosKota.co.id saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (1/1/2022).
Seorang Ibu, ujar dia, bisa saja memukul anak karena suatu hal. "Tetapi, kalau pukulannya itu menyebabkan anak sampai luka atau berdarah, artinya emosi dia tak terkendali. Sudah tidak wajar tindakannya, bukan tidak sengaja," jelas dia.
Dia menyayangkan tindakan si Ibu yang sudah melebihi batas wajar. Sebab, akibat dari tindakan tersebut akan berdampak pada tidak wajarnya proses tumbuh kembang kepribadian si anak.
"Kalau dilihat, mungkin Ibunya ada masalah kepribadian atau emosi yang terus menggerayanginya. Dan untuk melampiaskannya, ia coba alihkan emosi tersebut kepada anaknya," imbuhnya.
"Tetapi, saya ulangi lagi, dalam video tidak sekali terlihat adanya masalah kejiwaan pada si Ibu. Dia saya lihat waras, jadi aneh saja kalau sampai dikatakan tidak sengaja tindakannya," tutup Mintarsih.