Wapres Terang-terangan Sebut Pemulihan Ekonomi Akibat Pandemi Tak Bisa Dilakukan Sendiri, Tapi...

Rabu 17 Nov 2021, 11:17 WIB
Wapres KH Ma'ruf Amin saat hadir di acara Konferensi Internasional Universitas ASEAN. (setwapres)

Wapres KH Ma'ruf Amin saat hadir di acara Konferensi Internasional Universitas ASEAN. (setwapres)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin  menegaskan pemulihan ekonomi global akibat pandemi masih  menghadapi tantangan.

Wapres menegaskan sejak pandemi merebak awal tahun lalu, seluruh negara di dunia berupaya keras menyelamatkan jiwa sekaligus perekonomian.

"Saat ini, kita berada dalam fase kritikal pemulihan ekonomi. Sebagian negara pulih lebih cepat, tetapi sebagian besar negara masih tertinggal," terang Wapres.

Adapun salah satu tantangan yang masih dihadapi dalam melakukan pemulihan ekonomi global akibat pandemi Covid-19 adalah akses vaksin.

"Tantangan tersebut di antaranya akses vaksin, inflasi harga energi, serta disrupsi rantai pasok," papar Wapres saat menjadi keynote speech secara virtual di acara Konferensi Internasional Universitas ASEAN Ke-9 Mengenai Keuangan Islam, di Jakarta, Rabu (17/11/2021).

Hadir pula dalam acara itu, sejumlah menteri di antaranya Menteri BUMN Erick Thohir.

Selain tantangan tersebut di atas, Ma'ruf menyebut, perubahan iklim yang berpotensi mendisrupsi kehidupan manusia juga menjadi tantangan.

"Untuk pemulihan ekonomi global tersebut tidak mungkin dilakukan hanya oleh sebuah negara, melainkan harus dilakukan sinergi dan kolaborasi antar negara," terangnya.

Wapres menyebut pemulihan ekonomi akibat pandemi tidak bisa dilakukan sendiri. Perlunya kolaborasi itu lah yang nantinya bykan hanya menyelesaikan masalah tetapi juga memastikan terwujudnya pembangunan ekonomi yang keberlanjutan di masa yang akan datang.

Ma'ruf juga yakin bahwa prinsip dan nilai-nilai Islam, seperti saling membantu (ta‘awun) dan saling menolong (tanasur), mampu berperan dalam mewujudkan kolaborasi dalam upaya pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.

"Ekonomi dan keuangan syariah selain didasarkan pada konsep saling membantu dan saling menolong, juga mempunyai prinsip keadilan dan keseimbangan (tawazud) yang sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang disertai oleh kesadaran untuk menjaga harmoni antara pembangunan dan kelestarian lingkungan," tutup Wapres. (johara)

Berita Terkait

News Update