JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Isu rencana penerapan wajib tes PCR untuk penumpang yang menggunakan moda transportasi umum menuai pro kontra dari berbagai kalangan.
Di antaranya dari masyarakat yang merespons rencana wajib tes PCR itu justru memberatkan.
Salah satunya, Agung (40) PO bus di terminal Grogol, Jakarta Barat mengatakan, wacana tersebut akan sangat memberatkan, terlebih untuk usahanya sebagai PO bus.
Menurutnya, jika wajib tes PCR benar-benar diterapkan, maka akan sangat berpengaruh terhadap jumlah penumpang bus.
"Penumpang pasti pada takut, pada mau pulang gak jadi, penumpang pasti berkurang," ujarnya saat ditemui poskota.co.id di Terminal Grogol, Kamis (28/10/2021).
Agung (40), PO bus di Terminal Grogol, Grogol Petamburan, Jakarta Barat. (foto: cr01)
Menurut Agung, harga tes PCR yang dinilai masih terbilang mahal, menjadi alasan penumpang enggan naik bus.
Sementara, penumpang juga harus membayar tiket bus ke tempat tujuan mereka, sehingga ongkos yang dikeluarkan juga menjadi dua kali lipat.
"Jadi penumpang mikir dua kali lah kalau mau pulang kalau harus tes PCR," paparnya.
Terpisah, calon penumpang bus di terminal Grogol, Ali (33) mengatakan jika memang penerapan tes PCR diberlakukan, maka hal itu nantinya akan menyulitkan.
"Kalau bisa si jangan (diterapkan), karena biar memudahkan penumpang kan," tuturnya.
Menurut Ali, tes PCR kepada calon penumpang tidak masalah jika mobilitas penumpang yang menggunakan transportasi seperti bus jarang dilakukan.