<div>Krakatau Steel Dituding M Nasir Selundupkan Baja dari China, Dirut PT KS Membantah Keras<br><div><br></div></div>

Sabtu 27 Mar 2021, 23:38 WIB
Dirut PT KS Silmy Karim  (kedua dari kiri) saat berkunjung ke workshop PT Mahes milik Awara (kedua dari kanan). (ist)

Dirut PT KS Silmy Karim (kedua dari kiri) saat berkunjung ke workshop PT Mahes milik Awara (kedua dari kanan). (ist)

Masing-masing negara berbeda spesifikasi ekspornya. Untuk Malaysia Krakatau Steel mengekspor HRC, HRP, dan HRPO. 

"Di Australia Krakatau Steel mengekspor HRP, sedangkan HRC diekspor untuk Italia dan Spanyol. Jadi, PT KS sudah memiliki banyak perubahan dan kemajuan setelah dipegang Dirut Silmy Karim,” ujar Awara.

 PT  KS sendiri telah  menjawab tudingan Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir terkait penyelundupan baja dari China.

Dirut PT KS  Silmy Karim membantah dengan keras tudingan yang disebut merugikan negara hingga Rp 10 triliun. 

Sejak diangkat menjadi orang nomor satu PT KS  pada September 2018, Silmy mengaku tidak pernah menemukan atau melakukan aksi penyelundupan tersebut.

"Selama saya menjabat 2,5 tahun, Krakatau Steel tidak pernah melakukan seperti yang dituduhkan," ujar Silmy dalam keterangan tertulis.

Justru, lanjut Silmy, Krakatau Steel sangat mengecam keras derasnya impor produk baja asal Negeri Tirai Bambu ke Indonesia.

"Dan terus berupaya agar industri baja Indonesia mendapatkan dukungan dan proteksi dari pemerintah," katanya.

Silmy memastikan, berdasarkan data yang ia miliki, tidak ada produk jadi atau baja asal China yang dicap dengan logo Krakatau Steel. "Sangat tidak logis tuduhan itu dilayangkan ke KS yang sejak dulu selalu memerangi unfair trade untuk baja impor khususnya dari China," tegasnya.

Kendati demikian, Silmy memastikan, PT KS akan menindaklanjuti tuduhan ini dan terus melakukan pengecekan terkait hal tersebut.

"Kami berharap hal ini dapat ditindaklanjuti dan kami akan bersikap kooperatif jika ada penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib dalam menemukan kebenaran," ujarnya. (kontributor banten/rahmat haryono)

Berita Terkait

News Update