JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Bio Farma, Bambang Haryanto mengungkapkan sebanyak 10 juta dosis bahan baku vaksin dari perusahaan Sinovac, nantinya dan akan diproduksi di Bio Farma.
"Bahan baku vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, hari ini, sekira pukul 10.15 WIB," terang Bambang dalam keterangannya secara virtual dari Bandara, Selasa (2/2/2021).
Hadir menyaksikan vaksin yang baru saja tiba tersebut di antaranya ialah Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi.
"Alhamdulillah pada hari ini tanggal 2 Februari 2021 Indonesia telah menerima kembali bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac sebanyak 10 juta dosis dengan tambahan overfill sebanyak 1 juta dosis," ujar Bambang.
Dia menjelaskan overfill sebanyak satu juta dosis tersebut merupakan ekstra volume yang diberikan oleh perusahaan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi yang nantinya akan dilakukan Bio Farma.
Vaksin produksi Sinovac tersebut adalah vaksin yang saat ini digunakan Indonesia dalam tahapan awal vaksinasi dan merupakan salah satu vaksin Covid-19 dalam program vaksinasi massal secara gratis kepada 181,5 juta masyarakat Indonesia. Di tahap pertama ini, pemerintah memprioritaskan para tenaga kesehatan untuk pertama kali memperoleh vaksin tersebut.
Presiden Joko Widodo sendiri telah menerima dua dosis suntikan vaksin tersebut masing-masing pada 13 dan 27 Januari 2021 lalu untuk membuktikan bahwa penggunaan vaksin tersebut telah melalui sejumlah uji klinis dan aman diberikan kepada masyarakat.
Baca juga: Sebanyak 11 Juta Dosis Vaksin Dari Sinovac Tiba di Bandara Soekarno-Hatta
Vaksin Covid-19 produksi Sinovac sebelumnya telah menerima izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Vaksin tersebut juga telah memperoleh fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Untuk selanjutnya, bahan baku vaksin tersebut akan diproduksi lebih lanjut oleh Bio Farma menjadi vaksin siap pakai yang juga akan digunakan dalam program vaksinasi massal secara gratis bagi 181,5 juta masyarakat Indonesia.