Akademisi: Sejak Reformasi Banyak Parpol 'Digoyang', Kini Giliran Partai Demokrat, AHY Lagi Konfirmasi ke Jokowi

Senin 01 Feb 2021, 21:49 WIB
Akademisi politik UAI Ujang Komarudin.

Akademisi politik UAI Ujang Komarudin.

JAKARTA - Akademisi politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, apa yang dialami Partai Demokrat mau 'dikudeta' oleh kelompok tertentu sudah hal biasa dalam politik di Indonesia.

"Partai-partai politik pasca reformasi banyak sekali yang 'digoyang' dan itu fakta. Jadi tidak heran kalau ada parpol yang 'digoyang'," kata Ujang Komarudin saat dihubungi, Senin (1/2/20210.

Ujang menerangkan, PPP dan Golkar, PAN dan PKS parpol yang sempat 'digoyang'. Ujung-ujungnya parpol tersebut bergabung dengan pemerintah.

Baca juga: Untuk Ketiga Kali, Partai Gerindra Menerima Penghargaan dari KIP Sebagai Parpol Terinformatif dan Transparan 

"Parpol yang 'digoyang' seperti PKS yang kini ada Partai Gelora dan Partai Berkarya," katanya.

Selain itu, paparnya,  PPP dan Golkar pernah dibelah. Lalu ikut pemerintah. Amien Rais juga dikudeta dari PAN. 

Ujang mejelaskan, saatnya, kini tiba gilirannya Partai Demokrat yang 'digoyang'. Kabarnya AHY sedang minta klarifikasi ke Jokowi.

Baca juga: Setelah Juliari Ditangkap KPK, Politisi PDIP Ini Minta Pejabat Eksekutif Harus Mundur dari Parpol

"Saat ini sepertinya Demokrat yang sedang digoyang-goyang dan akan dikudeta. Tapi itu baru dugaan. ini kan pendapat saya. Bisa benar, bisa juga salah. Kan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono,red) sedang meminta klarifikasi pada Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini.

Sebelumnya, AHY  mengungkapkan adanya gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Hal ini diungkapkan AHY dalam konferensi pers yang digelar di Taman Politik, Wisma Proklamasi DPP Demokrat, Senin (1/2/2021). (rizal/win)

Berita Terkait

News Update