"Setiap vaksin yang beredar, harus lolos uji dari lembaga otoritas yang berwenang. Di Indonesia, ada Badan POM (Pemeriksa Obat dan Makanan) yang akan memastikan bahwa vaksin aman dan tidak mengandung bahan berbahaya," jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga masih bertanya-tanya, apakah setelah vaksin tersedia, maka masyarakat langsung aman?
Baca juga: Beredar Sprindik untuk Menteri BUMN, Ketua KPK Sebut Hoaks dan Perintahkan Ungkap Pemalsunya
Reisa menjelaskan, bahwa vaksin adalah salah satu cara agar Indonesia bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. Asalkan, sudah tercipta kekebalan komunitas pada mayoritas penduduk dunia.
Untuk itu Reisa kembali mengingatkan, vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan Covid-19.
Disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan juga penting dan efektif menurunkan risiko penularan.
"Jadi, gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) ditambah vaksinasi tentu akan lebih baik," pesan Reisa.
Baca juga: Dr Reisa : Setelah Divaksin Seseorang akan Ingat yang Harus Diwaspadai
Meski demikian, masih banyak lagi mitos dan hoax lain yang beredar di tengah-tengah masyarakat seputar vaksin.
Masyarakat diminta untuk memilah-milah informasi yang benar. Masyarakat juga bisa menghubungi kontak hotline resmi Satgas Covid-19 di nomor 119 ekstensi 9.
Atau bisa berkunjung ke website resmi pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 di alamat covid19.go id.
"Lebih baik mencerna informasi lebih baik, kan. Daripada panik atau bahkan menjadi penyebar hoax," Reisa menjelaskan. (johara/tri)