JAKARTA - Pemerintah optimistis realisasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tercapai 100% pada akhir tahun ini. Per akhir September 2020 ini atau akhir Kuartal III/2020, penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional melebihi target Rp100 triliun.
Demikian disampaikan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi KPCPEN (Satgas PEN) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu sore (30/9).
Budi menambahkan Satgas PEN telah merealisasikan penyerapan anggaran pemulihan ekonomi nasional melebihi target Rp100 triliun, serta terus mendorong akselerasi penyerapan mencapai 100% pada Desember 2020, untuk menjaga pergerakan dan ketahanan ekonomi di masyarakat dan mendukung pergerakan angka pertumbuhan ekonomi nasional semakin membaik.
Budi menyebut akhir kuartal III realisasi program PEN secara kumulatif, mencakup pemulihan ekonomi nasional dan kesehatan sudah berhasil terealisasi Rp304,6 triliun atau 43,8% dari total anggaran sebesar Rp695,2 triliun.
"Sejak KPCPEN dibentuk 20 Juli 2020, secara kumulatif sudah direalisasikan Rp255,22 triliun untuk 4 sektor. Secara mingguan, bisa kita lihat realisasinya makin lama makin cepat," jelas Budi.
Budi mengatakan empat sektor yang dimaksud adalah sektor perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga dan Pemda (K/L/D), serta pembiayaan korporasi. Dalam 4 sektor itu Satgas PEN sudah menyalurkan pertambahan mingguan per klaster PEN sebesar Rp 137,89 triliun.
Sedangkan sektor pembiayaan korporasi akan mulai direalisasikan pada awal Oktober 2020 atau kuartal IV. Sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal tersebut.
"Sampai akhir tahun kami optimis seluruh anggaran bisa terserap, sehingga bisa memberikan daya ungkit yang cukup tinggi bagi pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga dan keempat," jelas Budi Gunadi Sadikin.
Secara spesifik ia menjelaskan pada kelompok pertama atau sektor perlindungan sosial ada Program Keluarga Harapan (PKH) sudah terealisasikan Rp36,3 triliun atau realisasinya 97,1% dari Pagu Rp37,4 triliun dengan 10 juta keluarga penerima manfaat atau 40 juta rakyat kategori miskin. Lainnya, Program Kartu Sembako dengan pagu Rp 43,6 triliun sudah terealisasikan Rp31,9 triliun atau realisasinya 73,2% kepada 19,4 juta penerima manfaat.
"Jika 1 keluarga terdiri dari 4 orang, ada sekitar 80 juta rakyat yang hidup di taraf ekonomi paling bawah sudah tersentuh oleh program pemerintah ini," masih kata Budi.
Program bantuan sosial (bansos) tunai Non-Jabodetabek telah direalisasikan sebesar Rp24,8 triliun dan diterima 9,2 juta penerima. Ditambah Jabodetabek pagu keseluruhannya menjadi Rp39,2 triliun dengan realisasi keseluruhan 74,6% dan penerima manfaat menjadi 10,9 juta.