JAKARTA –Parkir liar gerobak sampah di sepanjang Jalan Bendungan Jago, Kelurahan Utan Panjang, Kecamatan Kemayoran dikeluhkan warga. Pasalnya,selain mengganggu estetika keberadaan gerobak sampah ini juga menimbulkan kemacetan terutama pagi dan sore hari.
Untuk itu warga meminta kepada aparat pemerintah ambil langkah terkait banyaknya gerobak sampah dari tiga RW Kelurahan Utan Panjang tersebut.
“Kami sudah beberapa kali usulkan kepihak kelurahan maunpun Sudin Lingkungan Hidup. Tapi kenapa sampai saat ini tidak ada tindakan,”terang Nano, Jumat (12/06/2020).
Menurutnya, keberadaan gerobak sampah tersebut dibiarkan terparkir di sisi kanan jalan. Tidak ada rambu - rambu atau pembatas guna tidak terjadi hal membahayakan para pengendara lantaran jalan tersebut aktif.
kibat adanya gerobak sampah sisi jalan yang jumlahnya sekitar 18 gerobak ini pernah menimbulkan kecelakaan karena beberapa waktu ada pengendara yang kecelakaan akibat nabrak gerobak.
“Parahnya lagi, selain untuk parkir liar gerobak sampah, disitu juga digunakan untuk bongkar sampah juga. Maka maunya kemana-mana, juga membuat licin jalan,”tambahnya.
Padahal kata Nano, disekitar lokasi juga ada LPS Dakota milik Sudin LH Jakarta Pusat. Tapi entah kenapa bukan dibawa kesana tapi malah dibongkar muat disini lingkungan pemukiman warga.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Rianto,42, pengendara sepeda motor yang setiap hari melintas di Jalan tersebut. Menurutnya, akibat banyaknya parkir gerobak sampah ini sangat membahayakan bagi pengendara terutama malam hari.
"Ini bahaya parkir di sini, memang tidak bisa apa parkir di sisi kiri atau tempat Lokasi Pembuangan Sementara (LPS). Aneh aja ini jalan umum malah tempat parkir gerobak sampah," cetus Rianto salah satu pengendara sepeda motor.
Sementara itu Lurah Utan Panjang Amadeo mengatakan keberadaan gerobak sampah itu memang sudah lama. Alasan diparkir di situ lantaran tidak ada tempat untuk bongkar muat sampah ke truk milik Sudin LH Jaksrta Pusat.
"Sudah dari dulu itu. Itu hanya sampe sore saja, Setelah bongkar dengan sampah dimasukkan ke dalam truk baru gerobak sampah itu ditempatkan ke pemukiman warga. Sebelumnya sih pagi tapi sekarang di rubah jadi sore," jelas Amandeo.
Atas kondisi ini pihaknya juga akan melaporkan dan berkoordinasi dengan Sudin Lingkungan hidup untuk segera memindahkan gerobak-gebobak sampah tersebut. Sebab dirinya melihat makin hari jumlahnya kian banyak. (wandi/win)