Menurut Jerinx, jika tak ada perbincangan antara Deddy Corbuzier dan Young Lex, diskusi seperti itu tak akan terjadi.
"Ketika Young Lex bicara soal teori konspirasi, orang anggap sebagai lelucon. Stigma soal teori konspirasi di Indonesia itu tidak efektif. Satu flat earth, ketika hendak meyakinkan orang-orang, mereka seharusnya tidak memakai flat earth society. Itu seperti mereka nembak tapi kena kaki sendiri," imbuh Jerinx.
Pada Kamis (30/4/2020) pagi Jerinx juga menulis perihal seputar info Covid-19 buat para penggemarnya agar tetap aman dan tidak terjangkit penyakit berbahaya tersebut.
"Kenali musuh kecilmu; makin kamu mengenalnya, makin kamu terbiasa & tak ketakutan. Virus ini ada namun jika usiamu di bawah 50, maka 99% kemungkinan kamu akan selamat. Kembalilah beraktivitas NORMAL dgn CATATAN: adaptasi, masker, jaga jarak, cuci tangan. Golongan rentan (lansia dgn penyakit bawaan) tolong segera ditempatkan di mega cluster utk memutus penularan & meningkatkan keselamatan tenaga medis," tulisnya.
Pelantun 'Jadilah Legenda' ini juga menuding adanya skenario perihal pandemi tersebut.
"Kenali musuh besarmu; kelompok pengendali skenario covid ini. Mereka juga pengendali MSM global. Hampir 100% berita yg anda lihat di MSM adalah propaganda penjajahan. Jika anda 100% mempercayainya maka anda bagian dari pro-penjajahan. Hanya satu cara melawan penjajahan era technocrats ini; rakyat bersatu! Jika rakyat sudah satu frekwensi hadapi pandemi, percayalah kita akan lebih kuat dari yg kita bayangkan! Saya & istri sudah berkomitmen sehidup-semati
dalam membongkar skema busuk ini apapun risikonya. Semoga kami bukan yg terakhir #KuatKitaBersinar," tulisnya lagi. Unggahan Jerinx ini dibanjiri komentar warganet. (mia/ys)