Dua Tahun Jadi Pamong Desa, Hasilnya Hamil 2 Bulan

Selasa 28 Apr 2020, 07:20 WIB

Keintiman dan keakraban antar pamong desa itu memancing kecurigaan warga, sehingga mereka melayangkan teguran pada Kades Pringgo. Pak Kades pun segera menegur keduanya, untuk menjaga jarak sehingga tak memancing kecurigaan warga. Padahal kala itu sama sekali belum ada tanda-tanda akan terjadinya prahara Corona.

Namanya setan sudah mendominasi keduanya, teguran Pak Kades tak diperhatikan benar. Diminta jaga jarak nol physical distancing, eh…..malah semakin lengket macam prangko. 

Dan apa yang ditakutkan warga itu pun terjadi, karena tahu-tahu Estuning dinyatakan positip. Bukan terpapar Corona, tapi terpapar limbah asmara Wibowo yang berupa kehamilan 2 bulan.

Gegerlah warga desa itu. Istri Wibowo mencak-mencak, dan keluarga Estuning juga sama mencak-mencaknya. Yang satu tak mau dimadu, yang satunya lagi tak mau jika tidak ditanggungjawabi alias dinikah resmi bukan sekedar PSBB yang di sini berarti: Perkawinan Sekedar Basa-Basi.

Karena kemelut dua pamong desa yang mau menyaingi kemelut dua stafsus Istana, warga desa setempat jadi marah. Masak Pak Kades tidak langsung memecat keduanya. 

Karena penyelesaiannya dinilai lamban, penduduk pun segera menggelar demo, menuntut Wibowo dan Estuning mengundurkan diri. 

Apa lagi keduanya pernah bikin pernyataan tertulis bahwa siap diberhentikan manakala mengulangi perbuatannya kembali.

Tobat tomat sih, setelah tobat kembali kumat! (SM/Gunarso TS/win)


News Update