Jelang Puasa "Padusan"-nya Malah di Kos Mesum

Sabtu 25 Apr 2020, 07:00 WIB

SETIAP menjelang puasa masyarakat Jawa pada mandi rame-rame di pemandian umum. Tapi Jalidin (41), dari Kediri ini lain. 

Dia mandi bersama doi di rumah kos-kosan mesum, tentu saja digerebek Satpol PP, dan diantar pulang dan diserah-terimakan kepada istri di rumah. Aduh….., mukanya mau ditaruh mana nih?

Sudah menjadi tradisi masyarakat Islam Jawa, setiap menjelang Ramadan beramai-ramai mandi bersama di pemandian umum untuk mensucikan diri sebelum memasuki bulan suci. 

Orang Solo-Boyolali ke Umbul Pengging Kecamatan Banyudono, dan orang Yogya ke Clereng, Kulon Progo. Kasihan orang Jakarta, mereka tak boleh ke mana-mana karena terkena PSBB.

Kalau Jalidin warga Kandat Kediri emang beda, tak mau kalah sama TV-One. Bila orang lain mendatangi padusan di Umbul Pengging dan Clereng, dia malah mendatangi rumah kos-kosan Ngadirejo untuk mandi bersama dengan Ny. Trinil, 33. 

Di sinilah Jalidin menemukan sensasi tersendiri. Jika orang kebanyakan mandinya ramai-ramai, Jalidin-Trinil special, hanya berdua saja dan tidak terbuka untuk umum.

Mereka ini memang pasangan mesum, yang menggunakan rumah kos-kosan untuk menggapai syahwat. Kalau ke hotel terlalu mahal, jika ke kompleks WTS memangnya Trinil perempuan apaan. 

Lagi pula di rumah kos-kosan kan bisa long time, sehingga santuy. Beda di kompleks WTS yang cuma short time, pastilah tak bisa sambil singsot-singsot (bersiul).

Entah kenapa, di rumah sudah punya istri dan sejumlah anak, kok masih mencari tokoh alternative, seperti mau nyagub saja. Tapi mungkin juga dia sudah jenuh dengan pelayanan di rumah.

 Ibarat makan, tiap hari menunya sayur asem melulu, padahal Jalidin sekali-kali kepengin juga sambel tumpang atau sayur lodeh kegemaran Pak Harto.

Nah, ketemulah Jalidin dengan “sayur lodeh” ala Trinil, yang semakin dinget (dipanasi) malah semakin nikmat mupakat. Maka dia berani kontrak bulanan di rumah kos-kosan Ngadirejo, agar bisa selalu bermesraan dengan Trinil. 

Habis kencan bak suami istri keduanya lalu mandi bersama. Habis mandi barulah Jalidin pulang, tidak kutolong ibu membersihkan tempat tidurku…….

Rupanya rumah kos-kosan di Ngadirejo ini sudah terkenal untuk begituan, sehingga menjelang Ramadan 1441 H ini Satpol PP Kota Kediri menggelar operasi Pekat (penyakit masyarakat). 

Yang disasar salah satunya adalah rumah kos-kosan tempat tinggal Jalidin-Trinil ini. Bila tertangkap, keduanya bisa kena pasal perzinaan dan pelanggaran physical distancing. Bagaimana mungkin, diharuskan jaga jarak antar orang minimal 1 meter, kok jaraknya tinggal 1 cm, antar perut lagi!

Memasuki rumah kos-kosan Satpol PP langsung dapat info bahwa di kamar kos-kosan paling pinggir itu sepertinya bukan pasangan suami istri, mereka pasangan ganda campuran meski bukan dalam rangka main badminton.

 “Sttt, tapi jangan bilang infonya dari saya lho Pak.” Kata sang informan bisik-bisik.

Benar saja, ketika digerebek Satpol PP, Jalidin-Trinil tak segera membukakan pintu. Lima menit kemudian barulah Jalidin muncul, sepertinya habis mandi wajib begitu, meski bukan kewajibannya juga sih. 

Langsung keduanya dimintai surat nikah, ternyata tak membawa. Dilihat KTP-nya juga berbeda. Jalidin dari Kecamatan Kandat sementara Trinil dari Kecamatan Ngasem.

Keduanya langsung dibawa ke kantor Satpol PP kecamatan. Setekah menekan perjanjian takkan mengulangi perbuatannya, keduanya masing-masing diserahkan ke keluarganya. 

Paling kasihan Jalidin, di dalam mobil wajahnya pucat pasi, seperti orang puasa telat berbuka. Tak lama kemudian di rumah Jalidin terjadi serah terima Jalidin pual secara resmi kepada istrinya.

Marahkah sang istri? Tidak! Malah dia mengucapkan terima kasih pada petugas Satpol PP, yang telah menyadarkan suaminya, agar kembali ke jalan yang benar. 

Dan kepada suami juga diingatkan, bahwa di rumah sudah ada keluarga, kenapa masih cari WIL segala. “Kali ini saya maafkan Mas, tapi lain kali awasssss……!” kata sang istri.

Kalau istri lain, pastilah Jalidin kena palang pintu. (BJ/Gunarso TS)


Berita Terkait


News Update