Gerakan Muda Indonesia Hebat ajak Masyarakat Dukung Penanganan Covid-19

Minggu 29 Mar 2020, 10:30 WIB
Ketua Presidium Gerakan Muda Indonesia Hebat Frans Freddy, saat menjadi nara sumber di TV swasta.(ist)

Ketua Presidium Gerakan Muda Indonesia Hebat Frans Freddy, saat menjadi nara sumber di TV swasta.(ist)

JAKARTA – Ketua Presidium Gerakan Muda Indonesia Hebat Frans Freddy, mendorong masyarakat Indonesia untuk melakukan ‘Gerakan Sosial Kemanusiaan’ untuk membantu pemerintah yang tengah ‘berperang’ menangani pandemic Covid-19.

Freddi mengungkapkan, meski terus memerangi Covid-19, Presiden Jokowi tetap melaksanakan tugasnya untuk memastikan kebutuhan pokok warga masyarakat di seluruh wilayah NKRI agar aman dan terpenuhi.

Menurutnya, stakeholder kementerian negara/lembaga keuangan bank dan Non bank harus bisa menterjemahkan kebijakan presiden.

“Kita  harus bersimpati  dan bahu membahu menyelesaikan pandemi covid 19. Mari kita saling suport dalam rangka menutus mata rantai wabah yang melanda negeri kita Indonesia cinta. lembaga Bank dan Non Bank harus menurunkan suku bunga dan relaksasi kresit kepada UMKM,” kata Frans Freddi, Minggu (29/3/2020).

Selain itu, lanjutnya, lembaga keamanan juga harus melakukan pendampingan dan pengawasan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terhadap akuntabilitas keuangan negara untuk percepatan penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), agar dari hulu ke hilir, penanganan Covid-19 mereda.

“Rakyat Indonesia harus punya tekad untuk bela negara dengan cara berbagi rezeki  untuk membantu sesama, khususnya tenaga medis.

Kepanikan justru membuat orang akan down dan lemah imunnya. Tularkan pikiran positif, sosialisasikan tentang edukasi cukup dengan mengajak semua orang  menjalankan pola hidup sehat, dan menerapkan sosial dan fisikal distancing,” sarannya.

Ia menambahkan, berdasarkan prediksi Menteri Keuangan RI Ibu Sri Mulyani,  apabila bencana Corona Virus ini baru selesai  3 hingga 6 bulan ke depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan turun menjadi 2,5 hingga 0 % (persen).

Jika ini terjadi, lanjutnya, pihaknya dengan teman-teman politisi, memprediksi (semoga ini prediksi yang nantinya keliru atau salah) Indonesia akan terjadi krisis ekonomi dan keuangan yang dahsyat.

“Apabila krisis ekonomi dan keuangan ini benar-benar akan terjadi disaat nantinya pertumbuhan ekonomi hanya sampai di angka 2,5 apalagi 0 % sesuai dengan prediksi Menteri Keuangan RI, dan apabila nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sudah menembus di angka Rp.20.000 lebih, maka krisis ekonomi dan keuangan ini bisa melebihi dengan apa yang terjadi di Indonesia di Thn. 1997 dan 1998,” ujarnya.

“Sebagai orang-orang yang beragama kita harus tetap tenang dalam menyikapi persoalan kebangsaan dan kenegaraan ini ke depan. Dan sebagai orang-orang yang beragama, kita harus pula berpikir keras untuk mempersiapkan langkah-langkah antisipatif guna mencegah dan meredam dampak sosial dan politik dari kejadian yang akan terjadi bila krisis ekonomi dan keuangan itu nantinya benar-benar terjadi,” kata Frans Freddy.(tri)


News Update