GANASNYA pandemi Covid-19 telah menyapu dunia, membuat ratusan ribu penduduk bumi bertumbangan. Virus corona atau Covid-19 (corona virus disease) telah menjangkiti 168 negara, dengan total 417.582 kasus. Jumlah pasien yang dinyatakan sembuh 107.247, sedangkan yang meninggal dunia 18.612 orang.
Indonesia termasuk negara yang dijangkiti Covid-19 dengan penyebaran sangat cepat dan angka kematian yang tinggi. Sampai Kamis (26/3) kasus positif naik signifikan menjadi 893 orang, naik 103 orang dari satu hari sebelumnya. Kasus kematian juga naik menjadi 78 orang atau 8 persen dari total kasus, sedangkan pasien sembuh 31 orang.
Semua dicekam ketakutan, semua berharap diberi kesehatan dan semua pasien berharap kesembuhan. Dalam kondisi seperti ini, tim medis baik dokter maupun perawat yang menjadi garda terdepan memerangi Covid-19. Mereka kelompok yang paling rentan berisiko terpapar Covid-19.
Perjuangan tim medis tidak bisa dinilai dengan uang, dan tidak terbayar dengan apa pun. Keikhlasan para pejuang kemanusiaan ini membuat publik menitikkan air mata. Tenaga mereka terkuras, waktu untuk keluarga pun terkuras, hingga raga mereka pun ikut menjadi korban terpapar virus. Di Jakarta, sudah 50 tenaga medis terpapar Covid-19, dua di antaranya meninggal dunia.
Adalah sangat tidak adil bila tenaga medis ini justru dijauhi masyarakat ketika mereka kembali ke rumahnya seusai bertugas. Bahkan keluarganya pun ikut dijauhi. Padahal sikap masyarakat seperti inilah yang harus digugat. Petugas medis justru harus dimuliakan dan diberi support.
Kebijakan Pemprov DKI Jakarta menempatkan paramedis sebagai pahlawan yang harus dimuliakan, patut diapresiasi dan didukung. Tim medis kini diberi fasilitas tempat tinggal di hotel, supaya bisa beristirahat dengan nyaman. Rapid test kini juga diprioritaskan untuk paramedis.
Kita harus berkaca pada China saat menghadapi pandemi Covid-19 yang mengakibatkan lebih dari 3.000 warga di Wuhan meninggal dunia, termasuk dr. Li Wenliang, dokter yang pertama kali menginformasikan tentang virus corona. Apresiasi warga di China kepada paramedis, sangat luar biasa. Mereka menangis bahkan bersujud di jalan ketika tim medis dari kota lain meninggalkan Wuhan.
Begitu pentingnya peran dokter, perawat dan petugas medis lainnya, amat dirasakan warga Wuhan. Sikap ini yang patut dicontoh rakyat dan pemerintah Indonesia, bagaimana memberi support dan memuliakan pahlawan kemanusiaan.**