Sikap semacam ini patut dibudayakan, tidak saja sebagai bentuk kepatuhan terhadap etika dan norma sosial, tetapi kepedulian diri sendiri untuk kepentingan sosial.
Di saat negeri kita sedang terkena bencana, di saat kondisi darurat bencana Covid - 19, sangat dibutuhkan peran serta semua elemen bangsa.
Kepedulian akan kepentingan bersama merupakan hal yang mendesak untuk kita lakukan. Satu di antaranya melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama atau menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu demi kepentingan bersama.
Tidak membuang kotoran di sembarang tempat sebagai upaya mencegah penyebaran virus adalah bentuk menahan diri demi kepentingan bersama.
Inilah sikap peduli sosial yang sangat dibutuhkan sekarang. Hanya saja, kepedulian sosial tidak bisa dipaksakan karena memang harus muncul atas kesadaran sendiri.
Kepedulian sosial adalah minat atau ketertarikan untuk membantu orang lain.
Kepedulian sosial, seperti telaah para ahli, akan muncul dari kepekaan hati untuk merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Sering kita dengar istilah "empati" yang dalam kehidupan sehari - hari diartikan sebagai upaya ikut merasakan derita orang lain seolah - olah derita diri sendiri.
Berarti ada kemampuan melihat derita orang lain, melibatkan emosi dan kesulitan yang dialami seseorang, kemudian ikut merasakan apa yang mereka rasakan. Itulah empati.
Dengan empati akan tergerak hati ikut membantu orang lain. Tidak sebatas rasa iba dan kasihan sebagaimana simpati.
Saat sekarang lebih dibutuhkan empati, bukan sebatas simpati atas kondisi kian mewabahnya virus Corona.
Mengapa? Simpati sebatas menyampaikan perhatian, tetapi tidak mengungkapkan kesedihan bersama. Maknanya, jika simpati, lazimnya, hanya berhenti pada rasa iba dan kasihan, tetapi empati akan berlanjut pada tindakan membantu terhadap mereka yang sedang membutuhkan bantuan.