Fokus Tangani Corona Jangan Abai DBD

Jumat 13 Mar 2020, 08:16 WIB

VIRUS corona atau covid-19 tengah melanda dunia. Semua negara melakukan tindakan esktra ketat menghadapi pandemik global virus corona. Italia bahkan menjadi negara pertama melakukan ‘lockdowan’ atau karantina secara nasional. Karena corona telah merenggut nyawa lebih dari 4.300 orang di berbagai negara, di antaranya 3000 lebih di China, dan 827 orang di Italia.

Seperti negara lainnya, pemerintah Indonesia kini fokus pada penanganan wabah covid-19. Terlebih sudah dua orang meninggal dunia dari 34 kasus yang ditangani. Masyarakat Indonesia juga langsung memproteksi diri setelah pemerintah mengumumkan virus corona telah masuk Indonesia.

Di balik mewabahnya virus corona di hampir semua belahan dunia termasuk Indonesia, ada satu penyakit musiman yang kini menghantui warga yaitu demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini mewabah saat musim hujan karena banyaknya genangan.

Bahkan di dalam rumah pun ‘genangan’ air baik itu di bak mandi, tong air atau tempat lainnya bisa menjadi sarang jentik nyamuk Aedes Aegypti. Beragam penyakit musiman yang menghantui warga selain DBD di musim penghujan ini antara lain diare, typus, diare, typus, leptospirosis (kencing hewan), infeksi kulit.

Data di Kementerian Kesehatan, hingga Rabu (11/3/2020) tercatat 17.820 kasus penularan DBD di seluruh Indonesia sejak Januari hingga 11 Maret. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding kasus virus corona yang kini tercatat 34 kasus. Penularan DBD jauh lebih cepat sehingga bila tidak diantisipasi dan ditangani serius, berpotensi menjadi ancaman serius selain corona.

Di Jakarta, sejak Januari 2020 tercatat ada 970 kasus DBD. Dinas Kesehatan DKI Jakarta merinci, pada Januari tercatat 275 kasus, 600 kasus pada Februari 2020, dan 95 kasus pada Maret 2020. Jumlah ini menurun dibanding periode sama pada tahun 2019. Meski begitu, pemprov jangan abai karena Jakarta termasuk edemik DBD.

Ancaman DBD juga sudah muncul di sejulah daerah. Itu sebabnya baik pemerintah pusat maupun daerah, jangan hanya terfokus pada penanganan kasus virus corona. Karena DBD juga mencaji ancaman serius yang sewaktu-waktu bisa meledak bila tidak diantisipasi sejak dini. **

News Update