JAKARTA - Penjualan masker yang dilakukan PD Pasar Jaya di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, terus diserbu warga. Akibatnya, pengelola memindahkan tempat penjualan dan membatasi pembeli agar antrean pembeli tak terlihat terlalu panjang dan membludak.
Hal inilah yang dilakukan pengelola pasar Pramuka dengan memindahkan operasi pasar penjualan masker. Dimana saat ini penjualan langsung dilakukan di kantor pengelola pasar dari sebelumnya digelar di gerai Jakmart, dan membuat antrian panjang.
Dewi (39) sengaja menyempatkan diri datang sejak pagi untuk antre membeli masker dengan harga murah. Hal itu dilakukannya untuk mendapat masker agar bisa mencegah terkena virus Corona.
"Ya makanya disempatkan diri datang dan antre agar bisa dapat masker," katanya, Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, harga yang dijual di pasar jauh dari harga pasaran yang nilainya melambung tinggi. Pasalnya, di pedagang biasa harga masker jenis sensi satu boksnya masih di jual dengan harga Rp350 ribu.
"Kalau di operasi pasar ini kan satunya hanya Rp2500, jadi ya nggak menguras kantong," ujarnya.
Dewi menambahkan, karena harganya yang sangat murah itulah, wajar saja bila setiap hari warga mengantri untuk mendapatkan masker murah. Dan setiap orang yang membeli pun dibatasi agar tak ada yang disalahgunakan.
"Ya tadi beli dapat 20 buah, harganya Rp50 ribu. Kita juga kasih identitas untuk didata," ungkapnya.
Sementara itu, Kelapa Pasar Pramuka, Untung Burhanudin mengatakan, saat ini penjualan masker memang sengaja dipindahkan didepan kantor pengelola. "Posisi disini (kantor pengelola) lebih nyaman untuk para pembeli. Karena sebelumnya di Jakmart yang beli harus berhimpitan dilokasi yang sempit," ujarnya.
Ditambahkan Untung, agar lebih tertib pihaknya juga hanya menjual 400 buah masker perharinya. Dimana penjualan itu dibagi menjadi empat sesi, mulai pukul 09.00, 10.00, 13.00 dan 14.00, dan dalam setiap jam itu dibatasi 100 orang pembeli. "Karena kalau tidak diberi waktu khawatir tak teratur. Jadi dalam satu jam hanya 100 masker yang kita keluarkan dan dapat dibeli warga," terangnya.
Selain membatasi waktu, Untung juga mengaku membatasi pembelian maksimal. Dimana setiap warga yang beli, hanya boleh membeli 20 buah masker dan dijual dengan harga Rp50 ribu. "Kalau tidak dibatasi khawatir disalahgunakan, makanya setiap orang yang beli kita juga lakukan pendataan," pungkasnya. (ifand/yp)