Tidak Ada Pembatas, Jalan Raya Kemang Seperti Jalur Tengkorak

Senin 28 Okt 2019, 19:14 WIB

JAKARTA - Penataan trotoar interaktif di sepanjang Jalan Kemang Raya, Mampang, Jakarta Selatan berujung maut. Sebab,  jalan tersebit menjadi menyempit akibat pembangunan trotoar. Selain itu juga belum adanya rekayasa lalu lintas di jalan sepanjang 1,9 kilometer menjadi rawan terjadi kecelakaan seperti jalur tengkorak. Kondisi bahaya dan rawan kecelakaan jalan yang menghubungkan kawasan Cilandak dengan Mampang Prapatan itu terlihat dalam tayangan video yang tersebar luas lewat media sosial (medsos). Dalam video yang diambil menggunakan dashcam itu terlihat pengendara melintas di Jalan Kemang Raya, tepatnya dari arah selatan menuju utara atau kawasan Kemang Selatan menuju Mc Donald Kemang. Pada awal video, Jalan Kemang Raya yang kini hanya berupa tiga lajur jalan itu terlihat layaknya jalan pada umumnya, arus lalu lintas terlihat lengang dengan kendaraan melintas pada kedua arahnya. Kendaraan pun terlihat mengambil lajur pertama atau sisi terluar jalan, sehingga tidak berbahaya. Namun, memasuki akhir tayangan, tepatnya ketika kendaraan mendekati persimpangan Jalan Kemang Selatan X, sebuah mobil Mitsubishi Pajero terlihat mengambil lajur tengah jalan. Alhasil, pengendara yang berada satu lajur dengan mobil berukuran besar itu segera membanting stir ke arah kiri untuk menghindari tabrakan. "Ini pengaturan lalu lintasnya gimana ya? Kalo nggak direkayasa bisa-bisa Jalan kemang jadi jalur tengkorak, untungnya belum aja kejadian (kecelakaan)," jelas Ajeng, seorang pengendara, Senin (28/10/2019). Sementara itu Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan, Christianto ketika dikonfirmasi terkait hal ini mengaku pihaknya akan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem dua lajur dan satu lajur di Jalan Kemang Raya. Sehingga, pihaknya akan memasang traffic cone (Kerucit Lalulintas) mulai dari Simpang Jeruk Purut hingga Simpang Jalan Kemang Selatan X secara bergantian. “Pemasangan traffic cone dapat menjadi pembatas jalan disesuaikan dengan waktu, yakni sistem dua lajur dan satu lajur dari arah Selatan menuju Utara pada pukul 06.00 WIB-15.00 WIB. Sebaliknya, sistem dua lajur dan satu lajur dari arah utara menuju selatan akan diberlakukan mulai dari pukul 15.00 WIB-06.00 WIB,” terang Chistianto. Selain itu, setiap harinya terutama pada jam sibuk akan ada rekayasa lalu lintas dengan penempatan petugas dan pemasangan traffic cone pada saat rekayasa lalu lintas dengan sistem pagi hari dua lajur dari arah selatan ke utara dan satu lajur dari arah utara ke selatan. Sebaliknya, pada sore hari dua lajur dari arah utara ke selatan dan satu lajur dari arah selatan ke utara. Menurutnya, rekayasa lalu lintas tersebut diungkapkannya bertujuan untuk mengurai kemacetan pada jam sibuk pagi maupun sore hari, sebab diketahui adanya penguranganlajur pasca pembangunan trotoar interaktif yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan. "Rekayasa dimulai hari ini, diharapkan masyarakat selalu berhati hati, tertib berlalu lintas demi keselamatan saat berkendara. Kami juga optimis dengan adanya traffic conen ini akan mengurangi dampak terjadinya kecelakaan,” terangnya..  (wandi/win)

News Update