Nenek Pengumpul Rongsokan “Pulung” Asmara Dua Pemuda

Jumat 22 Feb 2019, 08:25 WIB

JIKA ada nenek paling gatel se kota Kediri (Jatim),  mungkin adalah Mbah Situs, 63. Dalam usia jomponya, nenek pengumpul barang rongsokan itu mampu “pulung” asmara dua pemuda sekaligus. Tapi Kasman, 25, dan Kasmin, 25, minta uang lebih dari pemberian,  sehingga tega menghabisi Mbah Situs. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) di setiap PTN, punya jurusan Sejarah yang dulu disebut jurusan Purbakala, dan fakultasnya disebut Sasdaya (Sastra dan Budaya). Mahasiswanya dididik untuk mencintai benda-benda atau situs-situs purbakala, jaman itu belum ada situs internet. Mereka harus bisa baca huruf Palawa dan Dewanagari, sehingga bisa baca fosil-fosil prasejarah, tanpa keliru menyebut tulang sapi kurban 10 tahun lalu sebagai fosil seabad sebelum masehi. Nah, Kasman dan Kasmin warga  Pagu (Kediri), bukanlah mahasiswa FIB di PTN maupun PTS. Dia juga tak kenal huruf Palawa-Dewanagari, tapi ternyata dia penggemar situs juga. Bukan situs internet atau situs purbakala, tapi Situs nama seorang nenek. Tapi meski mereka bukan mahasiswa jurusan Sejarah, tapi keduanya memang asli pencinta benda purbakala. Buktinya, sejak keduanya berusia ABG tahun 2013, sudah memacari Mbah Situs yang kerjanya sehari-hari sebagai pengumpul barang bekas. Dari kacamata umum, jelas itu termasuk barang langka. Buat apa pacari nenek-nenek bau tanah, wong yang muda-muda nan cantik Kediri juga tak pernah kehabisan stok sampai Lebaran tiba. Pacaran dengan Mbah Situs memang bukan tindakan non profit, sehingga mereka selalu minta imbalan sehabis kencan. Kadang Rp 100.000,- kadang Rp 50.000,- Si  nenek rela saja memberikan uangnya, karena pelayanan Kasman dan Kusmin selalu memuaskan. Mereka memang tidak hadir bareng, sehingga tak perlu main “ganda campuran”. Minggu ini Kasman, minggu besoknya Kasmin. Tapi para kuli bangunan ini ternyata tamak juga sebagai pemuas nafsu Mbah Situs. Tak puas dengan pemberian hanya antara Rp 50.000,- hingga Rp 100.000,- mereka ingin menguasai kampekan (dompet berbahan tikar) Mbah Situs yang diduga berisi uang jutaan. Sayangnya, barang itu tak pernah lepas dari perutnya, disimpan dalam stagen pengikat kain Mbah Situs. Beberapa hari lalu kembali Kasman dapat giliran kencan bersama si nenek. Usia melepas syahwat, diam-diam kuli bangunan itu menyembunyikan kampekan Mbah Situs. Ternyata ketahuan, sehingga dompet antik itu dibuat rebutan. Anak muda mana mau kalah, sehingga Mbah Situs pun dipukulnya, pletaakkkk! Rupanya terlalu keras, sehingga si nenek langsung tewas di tempat. Kasman sempat kabur beberapa hari, tapi polisi berhasil melacaknya, bahkan dihentikan dengan timah panas karena tak mau menyerah. Kasmin sebagai rekanan ditangkap juga. Dalam pemeriksaan Kasman mengaku tak sengaja, awalnya hanya mau menguasai kampekannya. “Tapi kebablasan, Pak.” Katanya polos. Remnya kurang pakem, ngkali. (Gunarso TS)


News Update