Sandi Minta Warga Hentikan Gunakan Air Tanah

Rabu 21 Mar 2018, 17:29 WIB

JAKARTA - Warga DKI Jakarta Sandiaga Uno diminta untuk menghentikan penghentian menggunakan air tanah. Ini perlu segera dilakukan mengingat fenomena penurunan permukaan tanah di Jakarta sangat memprihatinkan, karena diakibatkan pengambilan air secara tidak terkendali. Ajakan ini disampaikan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, saat acara dalam acara Coffee Morning dengan tema 'Mari Berhenti Pakai Air Tanah'. “Penggunaan air tanah yang terlalu banyak bisa menimbulkan kerugian untuk kehidupan jangka panjang. Saya minta kepada seluruh masyarakat DKI Jakarta untuk menghentikan dan beralih ke air PAM," ujarnya di Jl. Pulombangkeng No. 5 Kelurahan Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (21/3). Diungkapkan oleh Wakil Gubernur, memang fenomena penurunan permukaan tanah tersebut, membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini perlu melakukan tindakan tegas. Selain itu perlu juga melakukan inspeksi di lapangan, dan memantau secara rutin penggunaan air tanah. Untuk itu dirinya meminta kepada warga untuk mulai beralih menggunakan air PAM. Tindakan ini perlu dilakukan karena cara ini merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarakat, dalam menghadapi masalah penurunan permukaan tanah di Jakarta. "Saya juga mengajak warga sekitar rumah saya di Kelurahan Selong, untuk tidak lagi menggunakan air tanah dan segera beralih ke air PAM.  Bagi warga yang masih menggunakan air tanah akan dibebankan pajak tinggi," ungkap Sandiaga Uno. Pada kesempatan ini, Sandi pun menunjukan kepeduliannya dengan melakukan peralihan dari air tanah ke air PAM. Sandi secara simbolis memotong pipa air tanah yang mengalir di rumahnya dengan menggunakan gergaji besi. Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya Erlan Hidayat menambahkan, penutupan sumur air tanah yang dilakukan oleh Wagub DKI Sandiaga Uno, diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk tidak lagi menggunakan air tanah. "Untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat, PAM Jaya juga siap untuk melayani warga yang akan beralih menggunakan air PAM," pungkasnya. (wandi/win)


News Update