Tomi Ternyata Juga Menguras Harta Tante Henny

Jumat 06 Des 2013, 18:31 WIB

SEMANGGI (Pos Kota) - Kasus mayat wanita dalam koper ternyata banyak menyimpan cerita. Selain menghabisi nyawa korban, tersangka Suherman alias Tomi, 31, juga menguras harta Dewi Manapode alias Tante Henny senilai Rp25 juta. Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan mengatakan harta yang digasak pelaku di antaranya ATM BCA dan buku tabungan BCA, Blackberry, 1 unit Samsung Tab, 1 buah tas motif poldkadot, 1 jam tangan korban, Blackberry, Samsung Tablet, sebuah jam tangan, cincin batu mirah, anting berlian, cincin kawin berlian, serta sertifikat berlian. Menurut Herry ada dua item perhiasan berlian yang sudah dijual Suherman alias Tomi senilai Rp 25 Juta. "Uang itu digunakan pelaku untuk biaya operasional dia membuang jenasah dan sisanya untuk dirinya," kata Herry. Menurut Herry, pelaku juga berupaya menggasak uang dari anak-anak korban. Biasanya anak-anak korban memberika uang kepada korban sekitar Rp 25 Juta sebulan."Pelaku ambil uang dari ATM korban yang sudah dikirim uang dari anak-anaknya," kata Herry. Dijelaskan Herry, agar anak-anak korban mau mengirim uang kepada korban, pelaku berpura-pura sebagai korban saat menjawab sms anak-anaknya. "Pelaku mengaktifkan HP korban dan dia yang menjawab sms anak-anaknya. Supaya anak korban tahu kalau ibunya masih ada, dan mau meraup uang lebih besar dari kiriman anak-anak korban," katanya lagi. Tomi alias Suherman merupakan warga Jalan TK Pembina, Gang Kos-kosan, RT 6/11, No 79, Petukangan, Jakarta Selatan. Dewi dan Tomi diketahui sudah berhubungan selama tiga tahun belakangan ini atau sejak awal tahun 2010 lalu. Keduanya kerap berhubungan saat Dewi dipijat Tomi. Walau usianya sudah diatas tujuhpuluh tahun, Dewi masih terlihat segar dan cantik. Dirkrimum. Polda Metro Jaya Kombes Heru Pranoto mengatakan pembunuhan terjadi di rumah kost Dewi di Jalan MPR No 22, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (31/10). Motifnya kata Heru, Tomi merasa sakit hati dan tak terima, karena saat itu Dewi melemparnya dengan botol minyak tawon dan berupaya menusuknya dengan pisau buah. Dewi marah karena permintaannya ditolak Tomi. Ia meminta Tomi untuk tidak bekerja atau meliburkan diri satu hari agar bisa menemani Dewi. "Korban sempat memukul pelaku," katanya. Namun, tambahnya, Tomi menolak dengan alasan ia sudah libur sehari sebelumnya. "Karena pelaku menolak, korban marah besar dan melempar pelaku dengan botol minyak tawon serta meraih pisau buah untuk menusuk pelaku," kata Heru. Menurut Heru, dari pengakuan Tomi, sebelumnya, Tomi diminta Dewi datang ke tempat kost Dewi yang mewah dan elite di Jalan MPR, Cilandak, Jakarta Selatan. "Tempat kostnya elite, sebulan 2000 US dolar," katanya. Heru menjelaskan bahwa Tomi menolak permintaan Dewi karena takut ditegur oleh bos tempatnya bekerja. Karena penolakan Tomi, keduanya bertengkar hebat. (Yahya) Tersangka Suherman alias Tomi


News Update