MANILA - Biro cuaca milik pemerintah Filipina mengatakan Haiyan diperkirakan akan berlalu dari Filipina pada hari Sabtu dan keluar melalui Laut Cina Selatan, di mana diperkirakan badai itu akan semakin kuat dan mengancam Vietnam dan China.
Warga lokal dan warga asing terjebak di Bandara Ninoy Aquino, Manila. Pihak berwenang tidak mengizinkan penerbangan pesawat karena cuaca - Reuters
Haiyan, topan super kategori 5, melewati ujung utara provinsi Cebu dan menuju barat pulau Boracay – keduanya dikenal sebagai lokasi tujuan wisata – setelah menghantam kepulauan tengah Leyte dan Samar dengan kecepatan hampir 300 kilometer per jam dan menciptakan gelombang ombak setinggi 5 sampai 6 meter.
Listrik dan jalur komunikasi di tiga provinsi pulau besar Samar, Leyte dan Bohol hampir putus total, tapi pemerintah berjanji akan memulihkannya dalam waktu 24 jam.
Sedikitnya 100 orang dilaporkan tewas akibat amukan topan Haiyan di satu kota, seperti disampaikan oleh seorang pejabat Filipina.
Warga mengevakuasi yang meninggal akibat amukan topan Haiyan disebuah desa di provinsi Palawan, Filipina . Reuters
”Seluruh listrik di seluruh pulau dan jalan-jalan mati,” kata Lionel Dosdosa, dari International Organization for Migration di pulau Bohol, yang menjadi pusat gempa 15 Oktober silam yang menewaskan 222 orang dan memaksa ratusan ribu lainnya mengungsi. ”Suasana gelap dan suram, berganti-ganti antara gerimis dan hujan berat,” kata dia.
Rekor topan atau badai atau paling kuat yang mengakibatkan tanah longsor adalah Badai Camille pada 1969, yang menghantam Mississippi dengan kecepatan angin 305 kilometer per jam, demikian menurut data Weather Underground.
Kabut memayungi udara wilayah ibukota Filipina, Manila. - Reuters
Tahun lalu, topan Bopha meratakan tiga kota pantai di Mindanao, membunuh 1.100 orang dan menyebabkan kerusakan yang diperkirakan bernilai 1,04 milyar dollar.
BURUNG LAUT
Nama topan super Haiyan, diambil dari bahasa China yang artinya “Burung Laut”, yang dikenal punya kebiasaan hanya datang ke pantai untuk berkembang biak.
Di Pasifik barat dan Laut Cina Selatan, nama-nama badai tidak diberikan sesuai aturan abjad, sebagaimana badai-badai di Atlantik – tapi dipilih dari daftar tetap 140 nama.
Nama-nama itu diusulkan oleh 14 negara di wilayah itu, termasuk Jepang, Cina, Laos, Amerika Serikat dan Filipina, yang masing-masing mewakili Typhoon Committee for the Western North Pacific dan Laut Cina Selatan.
Di Manila para relawan mengemas paket bantuan, untuk dikirim kepada pengungsi korban amukan topan Haiyan - Reuters
Badan meteorologi Jepang mengumpulkan daftar, yang termasuk diantaranya berasal dari nama tanaman, tempat, tokoh dalam mitologi dan permata.
Nama pertama dalam daftar terkini adalah Damrey, atau ”Gajah” dalam bahasa Khmer, dipakai sebagai nama topan yang menghantam Cina pada musim panas 2012. Haiyan adalah nama ke-44 dari daftar tersebut.
SATU JUTA WARGA MENGUNGSI
Sekitar satu juta orang menyelamatkan diri di tempat perlindungan di 29 provinsi, setelah pemerintah Filipina menyerukan warga yang dilewati Haiyan untuk meninggalkan rumahnya di daerah-daerah rawan sepanjang bantaran sungai, desa-desa pantai dan lereng-lereng pegunungan.
Roger Mercado, Gubernur Provinsi Leyte, di wilayah selatan, lewat melalui radio menggambarkan: “(Badai) Sangat kuat, listrik mati dan semua jalan tak bisa dilewati karena pohon-pohon tumbang. Kami hanya bisa berdoa.”
Pemerintah mengingatkan bahwa lebih dari 12 juta orang terancam, termasuk warga Cebu yang berpenduduk 2,5 juta jiwa, serta berbagai daerah yang masih belum pulih akibat gempa 7,2 skala richter yang terjadi bulan lalu.
“Topan super kelihatannya telah mengakibatkan longsor dengan angin mendekati 195 kilometer per jam. Ini membuat Haiyan memecahkan rekor badai tropis karena mengakibatkan tanah longsor,” kata Jeff Masters, direktur metereologi Weather Underground yang berbasis di Amerika.
Topan dan badai sebesar itu bisa menghancurkan shelter atau tempat perlindungan badai akibat tekanan tinggi yang tercipta, yang bisa menyedot tembok dan menerbangkan atap-atap bangunan.
Haiyan adalah badai ke-24 yang menghantam Filipina tahun ini. (DW/d)

Vietnam dan China, Ancaman Topan Haiyan Berikutnya
Sabtu 09 Nov 2013, 14:31 WIB

Editor
[email protected] Follow Poskota
Cek berita dan informasi menarik lainnya di Google News sekaligus ikuti WhatsApp Channel POSKOTA untuk update artikel pilihan dan breaking news setiap hari.
Berita Terkait

Internasional
Diterjang Topan Saola, Ratusan Ribu Warga Tiongkok Mengungsi
Minggu 03 Sep 2023, 08:56 WIB

News Update

Link Cek Penerima Bansos KJP Plus Juni 2025, Periksa Apakah Kamu Dapat Bantuan
Senin 09 Jun 2025, 11:26 WIB
Daerah
Diduga Kapal Pengangkut Tambang Nikel Raja Ampat Bernama JKW Mahakam dan Dewi Iriana, Siapa Pemiliknya?
09 Jun 2025, 11:01 WIB

Nasional
Catat Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2025! Ada Long Weekend Lagi
09 Jun 2025, 11:00 WIB

TEKNO
Nonton Video di Aplikasi Ini Auto Saldo DANA Gratis Rp225.000 Masuk ke Dompet Elektronik, Simak Caranya!
09 Jun 2025, 10:50 WIB
.png)

EKONOMI
NIK e-KTP Anda Terdata di Antrean Penerima? Ini Wilayah yang Sudah Cair Saldo Dana Bansos Rp600.000 dari BPNT
09 Jun 2025, 10:43 WIB

Internasional
Israel Tangkap Kapal Madleen: Greta Thunberg dan Aktivis Dunia Ditahan Saat Bawa Bantuan ke Gaza
09 Jun 2025, 10:42 WIB

Internasional
Neymar Jr Positif Covid-19, Absen Pemusatan Latihan Timnas Brasil
09 Jun 2025, 10:30 WIB

Internasional
Lonjakan Kasus COVID-19 di India 2025: Lebih dari 6.000 Terinfeksi, 65 Meninggal Dunia
09 Jun 2025, 10:27 WIB


Internasional
Kasus Covid-19 Melonjak di India, Varian Virus Ini Wajib Diwaspadai
09 Jun 2025, 10:15 WIB


Nasional
Lolos Uji Lingkungan, PT GAG Nikel Kantongi Restu Menteri LH untuk Lanjutkan Operasi
09 Jun 2025, 10:09 WIB



Nasional
Ernest Prakasa Pertanyakan Anggaran Jam Tangan Rolex untuk Pemain Timnas Indonesia
09 Jun 2025, 10:00 WIB

TEKNO
Kode Redeem FF 9 Juni 2025 Terbaru, Klaim 1000 Diamonds dan Weapon Eksklusif Free Fire
09 Jun 2025, 09:56 WIB

Nasional
Prabowo Hadiahi Jam Tangan Rolex untuk Timnas Indonesia, Eks Atlet Wushu Lindswell Ungkap Kesejangan Atlet.
09 Jun 2025, 09:55 WIB
