Ayah Irfan Hakim Meninggal di RS Bandung Mana? Pengakuannya Viral di Medsos Soal Dugaan Malpraktik yang Berujung Duka

Rabu 31 Des 2025, 18:06 WIB
Irfan Hakim menahan tangis saat menceritakan dugaan malpraktik yang dialami ayahnya dalam podcast bersama Sara Wijayanto. (Sumber: TikTok/@e.yes.on.me)

Irfan Hakim menahan tangis saat menceritakan dugaan malpraktik yang dialami ayahnya dalam podcast bersama Sara Wijayanto. (Sumber: TikTok/@e.yes.on.me)

POSKOTA.CO.ID - Pengakuan presenter dan figur publik Irfan Hakim mengenai dugaan malpraktik medis yang menimpa ayahnya kembali menjadi sorotan luas publik.

Curhatan emosional tersebut disampaikan Irfan dalam sebuah podcast bersama Sara Wijayanto dan belakangan viral di berbagai platform media sosial, termasuk TikTok dan X.

Dalam perbincangan tersebut, Irfan Hakim secara terbuka menceritakan pengalaman pahit yang dialaminya pada 2017, saat sang ayah, Rosyid Sukarya, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis di sebuah rumah sakit di Bandung.

Meski peristiwa itu telah berlalu hampir delapan tahun, pengakuan Irfan kembali menggugah perhatian masyarakat terhadap isu krusial seputar keselamatan pasien, akuntabilitas tenaga medis, dan transparansi rumah sakit.

Baca Juga: Artefak Otomotif Langka, Ford Probe IV Concept Dijual di Amerika Serikat. 

Dilansir dari unggahan akun TikTok @e.yes.on.me, Irfan tampak tak kuasa menahan emosi saat mengenang detik-detik kritis ayahnya. Dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca, ia menyebut adanya tindakan medis yang menurutnya tidak sesuai prosedur.

“Sampai saya bilang seperti ini. Dokter akan merasakan apa yang saya rasakan. Itu malpraktik,” ujar Irfan Hakim dalam podcast tersebut.

Tak lama setelah tindakan medis itu dilakukan, kondisi ayah Irfan disebut semakin memburuk hingga akhirnya meninggal dunia beberapa hari kemudian. Kenangan tersebut kembali memicu kemarahan dan kesedihan mendalam bagi sang presenter, yang selama ini memilih menyimpannya sebagai luka pribadi.

Luka Lama yang Kembali Terbuka

Rosyid Sukarya diketahui meninggal dunia pada 21 November 2017 di Bandung. Saat itu, pihak keluarga menyebut penyebab meninggalnya adalah sakit yang diderita almarhum. Namun, seiring waktu, Irfan mengaku menyimpan keyakinan bahwa terdapat kejanggalan dalam proses penanganan medis yang diterima ayahnya.

Dalam podcast tersebut, Irfan bahkan menyebut masih mengingat dengan jelas nama dokter dan rumah sakit tempat ayahnya dirawat. Ia juga mengklaim memiliki dokumentasi berupa video yang, apabila dipublikasikan, dapat berdampak besar terhadap reputasi rumah sakit terkait.

“Itu aku punya videonya. Kalau aku posting dan viral, rumah sakit itu bisa tutup,” ucap Irfan, menegaskan beratnya bukti yang ia simpan.


Berita Terkait


News Update