Pramono menyebut masih banyak warga, termasuk yang telah berusia dewasa, ijazahnya tertahan di sekolah dan baru bisa diserahkan setelah adanya intervensi pemerintah.
“Inilah potret pendidikan kita dan mudah-mudahan di Jakarta program seperti ini tetap akan kami lanjutkan untuk tahun depan,” kata Pramono.
