Obrolan Warteg awal pekan. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Jangan Terperosok ke Lubang yang Sama

Senin 29 Des 2025, 06:47 WIB

POSKOTA.CO.ID - Beberapa hari lag, 2025 akan berakhir dan berganti menjadi tahun 2026 Masehi. Perlu kiranya sejenak kita merefleksikan diri terhadap apa saja yang sudah dilakukan sepanjang tahun lalu dan apa yang akan dilakukan tahun depan.

Perlu juga merenung mengenai peristiwa yang telah terjadi sepanjang tahun ini, sebagai bahan pengingat bagi kita semua.

“Yang jelas banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumatera yang menelan banyak korban jiwa, menarik perhatian seluruh kalangan, mulai dari warga yang terjerat utang hingga yang ongkang-ongkang,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“ Peristiwa yang acap memunculkan sindiran di antara para elite, selain perdebatan panjang mengenai kerusakan lingkungan,” tambah Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Gunakan Senyum untuk Kebaikan, Bukan Keburukan

“Dengan akan berakhirnya tahun 2025 ini, maka sudah saatnya akhiri pula segala perdebatan, beda tafsir dan pandangan. Curahkan perhatian untuk membangun masa depan,” kata mas Bro.

“Itu soal peristiwa di negeri kita yang menarik pula perhatian dunia. Lantas bagaimana dengan diri kita sendiri,” kata Heri.

“Perlu juga merefleksi diri pribadi terhadap apa yang telah dilakukan sepanjang tahun 2025,” ujar Yudi.

“Iya setuju. Kita perlu merenung atas segala kesalahan yang telah kita perbuat. Kesalahan yang bersumber dari diri sendiri maupun lingkungan. Kesalahan yang hanya merugikan diri sendiri maupun orang lain,” urai mas Bro.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Perkuat Satu Rasa, Satu Karsa

“Tak hanya merenungi kesalahan, tetapi mempelajari dan mencari penyebab mengapa kesalahan bisa terjadi,” ujar Heri.

“Bahasa kerennya memetakan persoalan, kemudian mencari jawabnya bagaimana mengatasinya agar tidak terperosok ke dalam kesalahan yang sama , terlebih sama persis. Bukankah pepatah mengatakan : keledai tidak akan jatuh dua kali di lubang yang sama. Paham dong maksudnya,” jelas mas Bro.

“Tapi Bro, yang perlu merefleksi diri bukan kita – kita saja, para elite juga perlu merefleksi diri atas segala kebijakan yang telah digulirkan. Tak terkecuali ucapan dan perbuatan yang telah menyakiti hati rakyat,” kata Yudi.

‘Ya, kita semua hendaknya merefleksi diri,tak hanya rakyat, terlebih juga para pejabat atas dampak kebijakan yang telah digulirkan, sudah bermanfaat, kurang bermanfaat atau malah tidak bermanfaat,” ujar mas Bro.

“Paham, Melalui refleksi diri dapat menjadikan bahan evaluasi diri memperbaiki kebijakan yang akan datang akan lebih baik lagi, lebih bermanfaat bagi kemaslahatan umat,” kata Heri.

“Berarti jangan meneruskan kebijakan yang keliru, tidak tepat sasaran ya?” tanya Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Menangkis Hoaks

“Kalau meneruskan, tak ubahnya terperosok ke dalam lubang yang sama,” kata Heri.

“Jangan pula gali lubang, tutup lubang ya?,” tanya Yudi.

“Itu sih pola hidup yang kalian sering lakukan,” ujar mas Bro.

“Sebenarnya tak ingin, tapi kadang kondisi memaksa. Semoga tahun depan tak ada lagi yang memaksa,” tutur Yudi. (Joko Lestari)

Tags:
banjirObrolan Warteg

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor