Jetour Harap Insentif Otomotif 2026 untuk Genjot Penjualan Mobil

Minggu 28 Des 2025, 17:15 WIB
Ilustrasi  mobil Jetour T2. (Sumber: Poskota/ Erwan Hartawan)

Ilustrasi  mobil Jetour T2. (Sumber: Poskota/ Erwan Hartawan)

“Soal mobil nasional, ya itu masih dalam diskusi yang sedang berjalan sebetulnya dari sisi pemerintah juga. Jadi kami masih terus monitor, baik itu dampaknya maupun upaya Jetour itu kami masih bahas di internal,” jelasnya.

Hingga saat ini, Jetour belum memasarkan kendaraan listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) di Indonesia. Meski demikian, jenama tersebut sempat memamerkan model Jetour X20e compact EV pada ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

Seluruh lini produk Jetour di pasar domestik masih mengandalkan mesin bensin konvensional. Model andalan yang dipasarkan saat ini adalah SUV bergaya off-road, Jetour T2, dengan banderol Rp588 juta on the road (OTR) Jabodetabek.

Baca Juga: Kaleidoskop Otomotif 2025: Deretan Mobil Populer yang Pamitan dari Pasar Indonesia

Sementara itu, Jetour juga telah mengumumkan rencana peluncuran varian plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) dari T2 pada 2026, dengan harga indikatif Rp838 juta.

Di sisi produksi, Jetour telah memulai perakitan lokal secara completely knocked down (CKD) di fasilitas PT Handal Indonesia Motor (HIM) sejak Oktober 2024. Produksi tersebut mencakup model Dashing dan X70 Plus.

Adapun kinerja pasar otomotif nasional masih menunjukkan tekanan. Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan mobil secara wholesales sepanjang Januari–November 2025 turun 9,6 persen secara tahunan menjadi 710.084 unit. Penjualan ritel juga melemah 8,4 persen yoy menjadi 739.977 unit.

Kondisi tersebut menjadi latar belakang bagi sejumlah pabrikan, termasuk Jetour, untuk mendorong kebijakan insentif yang dinilai mampu menggerakkan kembali permintaan kendaraan di dalam negeri.


Berita Terkait


News Update