Penempatan kantor pusat di ibu kota mencerminkan pola umum perusahaan perkebunan besar di Indonesia, yang mengombinasikan kegiatan lapangan di daerah dengan pengambilan keputusan strategis di pusat ekonomi nasional.
Sejarah Kepemilikan dan Transformasi Perusahaan
Salah satu aspek yang kerap menjadi perhatian publik adalah status kepemilikan PT Tidar Kerinci Agung. Pada masa awal pendiriannya, perusahaan ini diketahui memiliki keterkaitan dengan keluarga besar Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, tokoh ekonomi nasional yang berpengaruh pada masanya.
Baca Juga: Adaptasi Tak Mudah, Ini Alasan Pemain Italia Sulit Bertahan Lama di Persib Bandung
Keterkaitan historis tersebut membuat nama PT Tidar Kerinci Agung kerap diasosiasikan dengan keluarga Djojohadikusumo, termasuk dalam berbagai diskursus publik terkait kepemilikan aset dan bisnis keluarga tokoh nasional. Namun, seiring perjalanan waktu, struktur kepemilikan perusahaan mengalami perubahan signifikan.
Berdasarkan sejumlah laporan dan dokumen yang beredar, kepemilikan saham PT Tidar Kerinci Agung dialihkan pada tahun 2018 kepada pihak lain yang berbasis di luar negeri, khususnya Singapura.
Dengan perubahan tersebut, perusahaan ini tidak lagi dimiliki langsung oleh keluarga Soemitro Djojohadikusumo maupun keluarga Presiden Prabowo Subianto.
Karena berstatus sebagai perusahaan privat, identitas pemilik akhir (ultimate beneficial owner) tidak dipublikasikan secara terbuka ke publik. Kondisi ini lazim terjadi pada perusahaan tertutup yang tidak tercatat di bursa saham.
Posisi PT Tidar Kerinci Agung di Industri Sawit
Di tengah sorotan terhadap industri kelapa sawit mulai dari isu keberlanjutan, tata kelola lahan, hingga tanggung jawab sosial PT Tidar Kerinci Agung menjadi contoh perusahaan dengan sejarah panjang yang terus beradaptasi dengan perubahan zaman.
Keberlangsungan perusahaan selama puluhan tahun menunjukkan kemampuan bertahan dalam menghadapi dinamika regulasi, pasar global, dan tantangan lingkungan.
Bagi masyarakat di sekitar wilayah operasionalnya, perusahaan ini bukan sekadar entitas bisnis, melainkan bagian dari lanskap kehidupan sehari-hari yang membentuk hubungan kompleks antara industri, alam, dan manusia.
