Di sisi lain, Pramono menyadari posisi Jakarta sebagai pusat perhatian nasional dan internasional. Oleh karena itu, ia memastikan perayaan tidak akan berlangsung sepenuhnya sepi. Dari rencana awal banyak titik keramaian, Pemerintah Provinsi akan memangkasnya secara signifikan.
"Dalam rapat setelah acara ini, mungkin maksimum satu atau dua tempat saja (yang akan diadakan acara)," jelasnya. Rincian lokasi dan format acara di titik terbatas tersebut masih akan dibahas lebih lanjut, dengan dijamin tidak melibatkan kembang api besar.
Baca Juga: Kejari Jakbar Musnahkan Narkotika dari 250 Berkas Perkara
Pesan untuk Warga
Pramono menutup pengumuman ini dengan pesan khusus untuk masyarakat Jakarta. "Yang lain, sudah, di rumah masing-masing kita berdoa untuk pergantian tahun baru, mudah-mudahan tahun depan kita semua diberikan berkah yang lebih baik."
Kebijakan ini menandai pergeseran pola perayaan Tahun Baru di Ibu Kota, dari keriuhan spektakuler menuju kesederhanaan yang penuh makna, mengutamakan solidaritas sosial di tengah suasana duka nasional.
