Menurut pelatih asal Belanda tersebut, PSIM kerap kehilangan ritme permainan, terutama di fase transisi bertahan ke menyerang. Hal ini membuat timnya kesulitan mengembangkan permainan di sebagian besar babak kedua.
Namun demikian, Van Gastel tetap memberikan apresiasi khusus kepada para pemain cadangan yang diturunkannya. Ia menilai keputusan pergantian pemain menjadi faktor krusial yang mengubah jalannya pertandingan.
“Saya harus memberikan pujian kepada pemain cadangan karena mereka memberi dampak positif dan membantu tim keluar dari tekanan,” lanjutnya.
Masuknya sejumlah pemain pengganti dinilai mampu meningkatkan intensitas permainan PSIM, sekaligus memberikan energi baru yang akhirnya berbuah gol penyeimbang di penghujung laga.
Atmosfer Sepi Stadion Jadi Catatan Serius
Selain mengevaluasi performa tim, Van Gastel secara terbuka menyoroti atmosfer pertandingan di Stadion Gelora Bumi Kartini yang dinilainya relatif sepi penonton. Menurutnya, kondisi tersebut berpengaruh besar terhadap motivasi dan emosi pemain di lapangan.
“Bagi saya, bermain dalam suasana seperti ini tidak menyenangkan. Dan saya pikir hal itu mungkin tercermin pada tim saya,” tegas Van Gastel.
Ia menekankan bahwa sepak bola bukan sekadar pertandingan taktik dan fisik, tetapi juga pertarungan emosi yang sangat dipengaruhi oleh kehadiran suporter. Tanpa dukungan penonton, atmosfer stadion menjadi hampa dan sulit memantik semangat bertanding maksimal.
“Jika tidak ada penggemar, suasana menjadi mengerikan. Bukan hanya bagi para pemain, tetapi bagi semua orang yang ada di stadion,” ujar mantan asisten pelatih Feyenoord tersebut.
Pernyataan ini menggambarkan sisi emosional seorang pelatih yang memahami betul bahwa sepak bola hidup dari denyut dukungan suporter. Bagi Van Gastel, sorak sorai, tekanan dari tribun, hingga euforia penonton merupakan elemen penting yang membentuk karakter sebuah pertandingan.
Tantangan Mental di Sisa Musim
Hasil imbang melawan Persijap menjadi pengingat bagi PSIM Yogyakarta bahwa konsistensi masih menjadi pekerjaan rumah utama di musim ini. Sebagai tim yang menargetkan posisi papan atas, PSIM dituntut untuk tampil lebih stabil, terutama saat menghadapi lawan-lawan yang secara peringkat berada di bawah mereka.
Di sisi lain, Persijap Jepara menunjukkan semangat juang tinggi meski berada dalam situasi sulit. Tambahan satu poin memang belum cukup mengangkat posisi mereka secara signifikan, tetapi performa melawan PSIM bisa menjadi modal mental untuk menghadapi laga-laga berikutnya.
