"Proses perencanaan harus komprehensif dan melibatkan berbagai sudut pandang,” ucap dia.
Dengan semangat kolaboratif dan fokus pada hasil pembangunan, Effendi menekankan pentingnya disiplin, akuntabilitas, dan pemanfaatan setiap peluang sinergi dengan pemerintah provinsi maupun pusat.
“Mari kita maksimalkan seluruh potensi daerah dan bekerja dengan optimisme tinggi untuk mewujudkan Kota Cirebon yang maju, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkas Wali Kota.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kota Cirebon, Agus Herdhyana, menyampaikan target indikator makro kota untuk 2027. Indeks Pembangunan Manusia ditargetkan mencapai 79,11 poin, pertumbuhan ekonomi di kisaran 6,15-7,41 persen, tingkat pengangguran terbuka 5,99 persen, indeks gini 0,417, dan tingkat kemiskinan 7,00 persen. Agus menegaskan bahwa RKPD harus menjadi implementasi visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota sesuai RPJMD 2025-2029 selama lima tahun ke depan.
“Penyusunan RKPD harus memastikan kesesuaian program dan kegiatan dengan indikator target nasional, memanfaatkan Basis Data Terpadu melalui e-Walidata, serta mengoptimalkan keterisian data pembangunan melalui Cirebon Satu Data," tuturnya.
Baca Juga: Dari Cirebon, Arief Pria Disablilitas Tempuh 110 Km Cari Kerja di Jakarta
Ia menambahkan, ketersediaan fasilitas dan sarana prasarana yang mendukung operasional kinerja pelayanan vital juga harus dijaga agar pelayanan publik tetap optimal.
"Sektor pelayanan publik juga harus tetap terjamin, aman, dan nyaman bagi masyarakat,” ujar dia.
