Hendro Sunyoto Tutup Usia, Ini Sosok Mantan Drummer Tipe-X yang Ikut Membesarkan Ska Indonesia

Kamis 18 Des 2025, 19:21 WIB
Hendro Sunyoto, drummer pertama Tipe-X (Sumber: Instagram/@handrockndro)

Hendro Sunyoto, drummer pertama Tipe-X (Sumber: Instagram/@handrockndro)

POSKOTA.CO.ID - Dunia musik Indonesia kembali berduka. Hendro Sunyoto, drummer pertama sekaligus salah satu pendiri band ska legendaris Tipe-X, meninggal dunia pada Kamis, 18 Desember 2025.

Kabar wafatnya Hendro dikonfirmasi langsung melalui unggahan resmi akun Instagram Tipe-X dan akun pribadi milik almarhum pada hari yang sama.

Dalam pernyataan resminya, Tipe-X menyampaikan rasa kehilangan mendalam atas kepergian sosok yang menjadi bagian penting dalam perjalanan awal band tersebut.

“Hari ini kita kehilangan sahabat, saudara, dan drummer pertama kita, @handrockndro. Di akhir hayatnya beliau masih berkarya dan memainkan drum-nya. Selamat jalan sahabat, semoga mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya. Amin,” tulis akun Instagram resmi Tipe-X.

Unggahan tersebut segera dibanjiri ribuan komentar dari penggemar, musisi lintas generasi, hingga pelaku industri musik yang mengenang kontribusi Hendro terhadap perkembangan musik ska di Indonesia. Banyak yang menilai kepergian Hendro bukan hanya kehilangan bagi Tipe-X, tetapi juga bagi sejarah musik alternatif Tanah Air.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Tangerang Musnahkan 96,6 Gram Sabu dan Ribuan Obat Terlarang

Sosok di Balik Lahirnya Tipe-X

Hendro Sunyoto merupakan figur sentral dalam fase awal terbentuknya Tipe-X. Bersama Tresno Riadi, Micky, dan sejumlah personel lain, ia mendirikan band tersebut pada 1992.

Pada masa awal, grup ini belum dikenal dengan nama Tipe-X, melainkan Headmaster, sebelum akhirnya bertransformasi menjadi band ska dengan karakter khas yang dikenal luas hingga hari ini.

Sebagai drummer pertama, Hendro berperan besar dalam membangun fondasi musikal Tipe-X. Permainan drum-nya dikenal energik, konsisten, dan menjadi tulang punggung ritme yang menghidupkan karakter ska yang ceria namun sarat kritik sosial.

Kontribusi Besar Lewat Album Legendaris

Bersama Hendro, Tipe-X menelurkan album perdana bertajuk SKA Phobia. Album ini menjadi tonggak penting dalam karier band dan membuka jalan bagi popularitas ska di Indonesia arus utama.

Single “Genit” yang diusung dalam album tersebut berhasil mencuri perhatian publik dan menjadikan Tipe-X sebagai ikon baru musik alternatif kala itu.

Tak berhenti di situ, Hendro juga terlibat dalam album kedua Mereka Tak Pernah Mengerti. Album ini mencatat kesuksesan luar biasa dengan penjualan masif dan meraih predikat Triple Platinum sebuah pencapaian langka bagi band ska Indonesia. Lagu-lagu dalam album tersebut hingga kini masih kerap diputar dan dinyanyikan lintas generasi.

Tetap Berkarya Meski Tak Lagi Bersama Tipe-X

Pada 2002, Hendro memutuskan keluar dari Tipe-X. Namun, perpisahan tersebut tidak pernah memutus hubungannya dengan musik.

Almarhum tetap aktif bermain drum dan berkarya secara independen. Melalui media sosial, Hendro kerap membagikan video cover lagu, termasuk lagu-lagu Tipe-X yang pernah ia besarkan bersama rekan-rekannya.

Konsistensinya dalam bermusik hingga akhir hayat menjadi bukti bahwa musik bukan sekadar profesi bagi Hendro, melainkan napas hidup. Fakta bahwa ia masih aktif bermain drum hingga masa-masa terakhir hidupnya menjadi pengingat tentang dedikasi dan cinta sejati terhadap seni.

Baca Juga: Gibran Janjikan Starlink untuk Warga Terdampak Bencana, Susi Pudjiastuti: Bisa Langsung Dibawa, Tak Perlu Janji

Warisan yang Tak Akan Terlupakan

Kepergian Hendro Sunyoto meninggalkan duka mendalam, namun juga mewariskan jejak yang tak terhapuskan. Ia bukan sekadar drummer pertama Tipe-X, melainkan bagian dari sejarah lahirnya gerakan ska Indonesia yang mampu menembus pasar luas tanpa kehilangan identitas.

Bagi para penggemar, karya-karya Hendro akan terus hidup melalui irama drum yang pernah mengiringi masa muda, tawa, dan kenangan. Bagi rekan musisi, ia adalah simbol dedikasi dan ketulusan dalam berkarya.

Selamat jalan, Hendro Sunyoto. Irama yang kau tabuh akan terus berdentang dalam ingatan musik Indonesia.


Berita Terkait


News Update