Pernyataan Susi mencerminkan kegelisahan publik terhadap respons cepat pemerintah dalam situasi darurat. Bagi masyarakat yang berada di pengungsian, akses listrik dan komunikasi bukan sekadar fasilitas tambahan, melainkan kebutuhan mendesak untuk memastikan keselamatan, mendapatkan informasi, serta menjaga hubungan dengan keluarga yang terpisah.
Di sisi lain, Gibran juga menyampaikan komitmen pemerintah pusat terkait pembangunan kembali rumah warga terdampak bencana. Ia menegaskan bahwa relokasi akan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keselamatan jangka panjang.
“Pak Presiden sudah beberapa kali turun langsung ke lokasi bencana dan berkomitmen membangun kembali rumah-rumah warga. Lokasinya nanti ditentukan bersama pemerintah daerah, yang penting aman bagi masyarakat,” pungkas Gibran.
Peristiwa ini memperlihatkan dinamika antara janji kebijakan dan ekspektasi publik terhadap tindakan cepat di lapangan. Di tengah situasi darurat, masyarakat tidak hanya menunggu rencana, tetapi kehadiran nyata yang bisa langsung dirasakan.
