Suasana sepi Pasar Gondangdia, Menteng, Jakarta. (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Banyak Pedagang Gulung Tikar, Kepala Pasar Gondangdia Ungkap Penyebab Sepi Pengunjung

Rabu 17 Des 2025, 18:08 WIB

MENTENG, POSKOTA.CO.ID - Kepala Pasar Gondangdia, Dayat mengungkap jika pedagang banyak yang gulung tikar sejak adanya pandemi Covid-19.

Menurut dia, sebelum terjadinya pandemi Covid-19,  Pasar Gondangdia yang berada di Menteng, Jakarta Pusat merupakan pasar yang ramai baik untuk pedangang atau pembeli.

"Sebelum Covid memang ramai. Namun setelah Covid itu banyak pedagang yang, apa ya, bukan yang ninggalin gitu, kayaknya mulai omzetnya mulai menurun. Jadi itulah yang mengakibatkan itu (sepi)," kata Dayat saat ditemui, Rabu 17 Desember 2025.

Dayat menyampaikan, penyebab sepinya pengunjung ke Pasar Gondangdia juga salah satunya karena adanya pergeseran daya beli masyarakat yang kini beralih ke online.

Baca Juga: Kondisi Kian Sepi Pengunjung, Pedagang Pasar Gondangdia Minta Pemerintah Atur Penjualan Online

"Pedagang ada yang jualan online juga, terus juga ada yang via WA," tuturnya.

Sebagai kepala pasar, Dayat menyoroti penyebab lain sepinya pengunjung Pasar Gondangdia yakni terkait masalah minimnya lahan parkir.

"Bukan nggak ada parkir, tapi parkirannya terlalu sempit. Itu aja sih kendalanya," ungkapnya.

Di Pasar Gondangdia sendiri, Dayat menyampaikan bahwa terdapat 372 kios. Sementara total kios yang terisi saat ini hanya 240 kios, sisanya telah tutup.

Baca Juga: Pasar Gondandia Kian Sepi Pengunjung, Pedagang Menjerit Omzet Menurun

"Jadi ada 132 kios yang tutup. Dulu penuh, nah sejak Covid aja, kemudian ada pergeseran daya beli masyarakat. Nah itu yang saya liat," ucapnya.

Lebih lanjut, saat ditanya apakah ada strategi agar pasar kembali ramai, Dayat menyampaikan bahwa saat ini pihaknya hanya bisa mengikuti perkembangan yang ada.

"Sementara kita mengikuti pergeseran jaman, penjualan online. Jadi walaupun ada kios yang tutup, sepi, sebetulnya ada pedagangnya, tapi mereka jualan online," kata Dayat.

"Karena memang karena jaman kan, jadi tinggal WA. Dari rumah aja udah bisa pesan, nanti bayarnya di rumah," sambungnya.

Baca Juga: Pramono Pastikan Penataan Lokasi Sementara untuk Pedagang Pasar Induk Kramat Jati Rampung 5 Hari

Pedagang Keluhkan Sepi Pengunjung

Salah satu pedagang pakaian di Pasar Gondangdia, Yuli, 64 tahun mengatakan sepinya pengunjung mulai terasa pasca pandemi Covid-19

“Yang masuk ke pasar itu enggak ada. Pokoknya sejak pandemi Covid-19 pasar sudah mulai sepi pengunjung,” kata Yuli di lokasi.

Wanita yang sudah sejak tahun 80-an berjualan ini mengatakan, setelah pandemi, pengunjung pasar Gondangdia semakin lama menghilang.

Menurut dia, salah satu faktor sepinya pengunjung yang datang ke pasar yaitu karena adanya pergeseran daya beli masyarakat.

Baca Juga: Pramono Minta Renovasi Pasar Kramat Jati Lengkapi Sistem Pencegahan Kebakaran

“Akibatnya ada penurunan omzet sekitar 50 persen mah lebih,” kata Yuli.

Hal senada diutarakan pedagang sayur mayur, Murti 40 tahun. Selain karena pandemi Covid-19, menurut dia sepinya pasar terjadi karena konsumen banyak beralih ke belanja online.

Murti sendiri menjadi salah satu pedagang sayur yang berjualan online, namun hanya berlaku untuk pelanggan tetapnya.

Ia tidak memungkiri jika pelanggan tetapnya itu sekarang ini juga banyak yang hanya tinggal memesan, dan pesanannya akan diantarkan.

Baca Juga: 350 Kios Terbakar di Pasar Induk Kramat Jati, Pramono Pastikan Kerugian Pedagang Ditanggung Asuransi

“Kalau saya jual online cuma ke pelanggan tetap aja, jadi mereka pesan saya anterin. Nah mungkin itu salah satu faktor yang membuat pasar jadi sepi pengunjung,” ucap dia.

Meski sepi pengunjung, Murti tidak menampik jika pembeli tetap ada. Hanya saja tetap saja ia menyebut terjadi penurunan omset jika dibandingkan sebelum Covid-19.

“Penurunan omzet ada sekitar 30 persen mah ada,” katanya.

Pantauan Poskota di lokasi, kondisi pasar Gondangdia terlihat sepi dari aktivitas jual beli. Beberapa kios bahkan terlihat kondisinya ditutup.

Tags:
pedagang gulung tikarJakartapandemi Covid-19Pasar Gondangdia

Pandi Ramedhan

Reporter

Muhammad Dzikrillah Tauzirie

Editor