JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung memastikan, penataan lokasi penampungan sementara bagi para pedagang Pasar Induk Kramat Jati rampung dalam lima hari.
Pramono menyebutkan, para pedagang direlokasi ke tempat sementara berjarak 100 meter dari area pasar yang terbakar. Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, terbakar, Senin, 15 Desember 2025.
Kebakaran itu mengakibatkan 350 kios yang ditempati sekitar 121 pedagang, terdampak. Adapun luas area 6.196 meter persegi.
“Dari hasil perhitungan, diperkirakan kerugian kebakaran mencapai Rp10 miliar. Penanganan ini saya minta dilakukan cepat. Maksimal lima hari harus selesai agar tidak mengganggu suplai dan pengadaan komoditas, terutama menjelang Natal dan Tahun Baru. Saya yakin semuanya bisa tertangani dengan baik,” kata Pramono.
Baca Juga: Dapur Ditinggal saat Masak, 10 Warung Makan di Kalideres Jakbar Terbakar
Ia menegaskan, bangunan pasar yang berada di bawah pengelolaan BUMD Jakarta, Perumda Pasar Jaya, telah diasuransikan. Dengan demikian, proses renovasi akan ditangani melalui mekanisme perusahaan asuransi sehingga dapat dilakukan secara cepat dan terukur.
“Seperti yang disampaikan Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, kawasan ini diasuransikan. Renovasi selanjutnya akan ditangani melalui mekanisme asuransi,” ujarnya.
Sementara itu, ia menekankan pentingnya penguatan aspek keselamatan dalam proses renovasi, khususnya untuk mencegah korsleting listrik yang diduga menjadi penyebab kebakaran. Pemprov Jakarta juga memastikan adanya penambahan fasilitas keselamatan berupa hidran kebakaran di kawasan pasar.
"Dalam renovasi nanti, saya minta aspek pencegahan korsleting listrik diperbaiki dengan lebih baik. Untuk hidran kebakaran, akan dilakukan penambahan karena memang dibutuhkan di kawasan ini,” ucapnya.
Baca Juga: Pemprov DKI Siapkan Tempat Sementara untuk Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Selain itu, Pramono menyoroti peran strategis Pasar Induk Kramat Jati sebagai sentra distribusi buah di Jakarta, dengan perputaran transaksi yang dapat mencapai Rp100 juta per hari. Oleh karena itu, Bank Jakarta dihadirkan untuk memberikan kemudahan akses pembiayaan bagi para pedagang terdampak.
