POSKOTA.CO.ID - Penutupan karier seorang legenda selalu menjadi momen yang sarat makna, dan itulah yang terjadi ketika John Cena menjalani pertandingan terakhirnya di WWE Saturday Night’s Main Event.
Dalam laga emosional tersebut, Cena harus mengakui keunggulan Gunther setelah terpaksa melakukan tap out akibat sleeper hold khas sang lawan. Meski berakhir dengan kekalahan, performa Cena justru menuai apresiasi luas, termasuk dari rekan sesama pegulat, R-Truth.
Dalam sesi recap WWE Saturday Night’s Main Event, R-Truth menyampaikan pandangannya mengenai cara John Cena menutup perjalanan panjangnya di dunia gulat profesional.
Menurutnya, hasil akhir bukanlah hal utama. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana Cena memilih untuk pergi: dengan kejujuran, keberanian, dan totalitas penuh.
Baca Juga: Bigmo Disindir Sang Ibu Imbas Resbob Ditangkap Polisi: Sehebat Itu Matiin Telepon Bunda
Gunther mengunci sleeper hold di fase akhir pertandingan, sebuah manuver yang akhirnya memaksa Cena menyerah. Momen tersebut menjadi simbol berakhirnya karier 17 kali WWE World Champion, sosok yang selama dua dekade lebih menjadi wajah utama WWE.
Bagi sebagian penggemar, melihat Cena tap out di laga terakhirnya terasa berat. Namun bagi R-Truth, keputusan itu justru mencerminkan filosofi hidup dan karier yang selama ini dipegang Cena.
“Saya mengapresiasinya karena John adalah orang pertama yang akan mengatakan bahwa kita tidak bisa memenangkan semuanya,” ujar R-Truth.
Ia menekankan bahwa sejak lama Cena selalu mengajarkan nilai-nilai seperti kerja keras, loyalitas, rasa hormat, dan pantang menyerah. Namun, di balik semua itu, ada satu pelajaran penting yang kerap ia sampaikan: menerima kenyataan bahwa kemenangan tidak selalu berpihak.
Menurut R-Truth, Cena memahami betul kapan saatnya memberi ruang bagi generasi berikutnya. Dalam dunia gulat profesional, hal tersebut bukan keputusan yang mudah, terlebih bagi figur sebesar John Cena.
“Kadang kamu harus tahu tumit mana yang naik dan tumit mana yang turun,” kata R-Truth, merujuk pada dinamika heel dan face di WWE.
Pernyataan ini menegaskan bahwa Cena memilih untuk menutup kariernya dengan memberi legitimasi penuh kepada Gunther sebagai kekuatan dominan baru di WWE. Kekalahan tersebut bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk tanggung jawab dan profesionalisme.
R-Truth menilai pertandingan itu sebagai laga berkualitas tinggi. Ia menyebut Cena memberikan “segala yang ingin ia berikan” dalam penampilan terakhirnya di atas ring.
“Itu pertandingan yang luar biasa. Ia memberikan segalanya untuk putaran terakhirnya. Ia pergi dengan cara yang ia inginkan. Ia pergi sambil bertarung.”
Baca Juga: Disdik Bogor Nonaktifkan Guru SDN Pajeleran 01 karena Diskriminasi Murid
Salah satu aspek yang paling diapresiasi R-Truth adalah fakta bahwa John Cena meninggalkan dunia gulat atas kehendaknya sendiri. Tidak banyak pegulat yang memiliki kesempatan untuk mengatur akhir karier mereka dengan cara yang terhormat dan bermakna.
Dalam wawancara yang sama, R-Truth menyinggung bagaimana Cena sejak awal sudah menyampaikan niatnya untuk menjadikan laga tersebut sebagai “urusan bisnis”. Artinya, bukan sekadar nostalgia, melainkan pertandingan serius yang menghormati penonton, lawan, dan industri itu sendiri.
“Kami akan keluar dan memberikan semua yang kami punya,” kata R-Truth menirukan pesan Cena sebelum pertandingan.
Bagi R-Truth, momen tersebut bukan hanya mengharukan, tetapi juga membahagiakan. Ia mengaku merasa puas melihat sahabat dan koleganya menutup satu bab besar dalam hidupnya dengan cara yang bermartabat.