POSKOTA.CO.ID - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan olahraga Indonesia di kancah Asia Tenggara. Tim senam artistik Indonesia menutup partisipasinya di SEA Games Thailand 2025 dengan capaian melampaui target awal.
Dari total nomor yang diikuti, kontingen Merah Putih berhasil membawa pulang satu medali emas, dua perak, dan satu perunggu—hasil yang bukan hanya mencerminkan peningkatan performa teknis, tetapi juga menandai kemajuan struktural pembinaan senam nasional.
Ajang SEA Games yang berlangsung di Bangkok ini menjadi panggung pembuktian bagi Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) bahwa kerja panjang pembinaan atlet, regenerasi, dan konsistensi pelatih lokal mulai menunjukkan hasil nyata. Ketua Umum FGI, Ita Yuliati, menyebut raihan tersebut sebagai kejutan positif yang melampaui ekspektasi federasi sejak awal kejuaraan.
“Hasil ini adalah kejutan yang menyenangkan sekaligus membanggakan. Target emas memang kami pasang sejak awal, dan hari ini terbukti. Namun tambahan medali lainnya memberi makna yang lebih dalam bagi kami,” ujar Ita Yuliati dalam keterangan resmi FGI di Bangkok, Sabtu, 13 Desember 2025.
Baca Juga: Pohon Rengas Tumbang Menimpa Kabel Baja Jembatan Setu Tujuh Muara Depok hingga Terlepas
Emas yang Mengakhiri Penantian Panjang
Medali emas Indonesia dipersembahkan oleh Abiyurafi melalui nomor Men’s Horizontal Bars. Atlet andalan ini mencatat skor 13.400 dan berbagi posisi puncak dengan atlet tuan rumah Thailand, Chuaisom Weerapat, yang memperoleh nilai identik. Di bawah keduanya, atlet Vietnam Dinh Phuong Thanh meraih medali perak dengan skor 13.133.
Bagi Indonesia, emas ini memiliki arti historis. Tim senam artistik putra terakhir kali meraih emas SEA Games pada edisi Filipina 2019 melalui Agus Prayoko di nomor Men’s Vault.
Penantian selama enam tahun akhirnya terjawab di Bangkok, sekaligus menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki daya saing di nomor-nomor teknik tinggi.
Ita Yuliati menilai keberhasilan Abiyurafi bukan hasil instan, melainkan buah dari proses panjang dan evaluasi berkelanjutan sejak SEA Games sebelumnya. “Di Kamboja, Abiyurafi hanya meraih perak. Kami belajar dari sana, memperbaiki detail, dan hari ini ia mampu mencapai target emas,” ujarnya.
Perak dan Perunggu yang Sarat Makna Regenerasi
Selain emas, dua medali perak disumbangkan oleh Aprizal Muhammad di nomor Men’s Rings serta Satria Tri Wira Yudha pada nomor Men’s Parallel Bars. Bagi Aprizal, medali ini menjadi momen “pecah telur” setelah bertahun-tahun berjuang tanpa podium di ajang besar. Sementara bagi Satria, perak tersebut terasa istimewa karena diraih pada debut perdananya di SEA Games.
Satu medali perunggu Indonesia datang dari sektor putri melalui Salsabilla Hadi Pamungkas di nomor Women’s Floor Exercise. Sama seperti Satria, Salsabilla juga menjalani debut SEA Games, menjadikan podium ini sebagai fondasi awal perjalanan panjangnya di level internasional.
