JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Gubernur Jakarta, Pramono Anung, menjelaskan, alasan Pemprov DKI tidak serta-merta menebang pohon-pohon tua di ibu kota, meskipun keberadaannya berpotensi menimbulkan risiko tumbang saat terjadi cuaca ekstrem.
Pramono mengungkapkan, secara umum pohon-pohon di Jakarta dapat diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yakni pohon dengan ketinggian sangat tinggi, pohon berukuran sedang, dan pohon pendek.
"Tapi memang sebelum terjadinya banyak pohon tumbang, ini (pendapat) saya pribadi ya. Jadi pohon itu ada tiga jenis: pohon yang tinggi sekali, pohon sedang, dan pohon yang pendek," ucap Pramono di Balai Kota Jakarta, Sabtu, 13 Desember 2025.
Menurut Pramono, keberadaan pohon-pohon tinggi di Jakarta yang sudah berusia puluhan tahun itu tidak boleh ditebang sembarangan.
Baca Juga: Cegah Pohon Tumbang! Sudin Tamhut Jaktim Lakukan Pemangkasan 20 Ribu Lebih Pohon Sepanjang 2025
"Dan, itulah pohon yang kemudian, mohon maaf, mohon maaf banget, enggak boleh diutak-utik. Termasuk saya," ujar Pramono.
Ia menegaskan, pohon-pohon tua tersebut memiliki peran penting dalam membentuk wajah Jakarta sebagai kota yang hijau dan teduh.
"Kenapa? Itulah yang menampakkan Jakarta rindang, hijau," ungkap Pramono.
Namun, Pramono mengakui bahwa perubahan iklim dan kondisi cuaca yang semakin ekstrem bukan hanya terjadi di Jakarta atau Indonesia, melainkan juga dialami oleh berbagai negara di dunia.
"Ternyata dengan perubahan iklim dan cuaca, bukan hanya di Jakarta dan Indonesia, sekarang ini hampir seluruh dunia mengalami hal yang sama," kata Pramono.
"Bahkan, di Italia, di Spanyol, kemarin di Kuala Lumpur, di Thailand, di Jepang, mengalami proses yang sama. Memang ini ada anomali cuaca," ujarnya.
