“Sudah dipastikan bahwa Kamboja telah menarik diri,” ujarnya.
Penarikan ini berdampak langsung pada jadwal pertandingan sejumlah cabang olahraga, termasuk sepak bola, atletik, dan bela diri, yang sebelumnya memasukkan atlet Kamboja dalam daftar peserta.
Konflik Thailand–Kamboja Meningkat, Korban dan Pengungsian Meluas
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali memanas sejak awal pekan setelah Thailand melancarkan serangan udara ke wilayah yang dipersengketakan. Bentrokan darat pun terjadi dalam beberapa hari terakhir dan menimbulkan korban.
Data awal hingga Selasa, 9 Desember 2025 mencatat sedikitnya 10 korban tewas, terdiri dari empat tentara Thailand dan enam warga sipil Kamboja. Eskalasi ini memaksa lebih dari 500.000 warga dari kedua negara mengungsi ke lokasi yang dianggap aman.
Foto-foto yang beredar menunjukkan warga Thailand di Provinsi Surin berkumpul di pusat evakuasi, menggambarkan betapa seriusnya kondisi keamanan di wilayah perbatasan.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bagi negara-negara peserta SEA Games lain, meski panitia menegaskan bahwa penyelenggaraan kompetisi tetap berjalan dengan standar keamanan yang ditingkatkan.
Dampak Terhadap Penyelenggaraan SEA Games 2025
Penarikan total Kamboja menimbulkan berbagai implikasi bagi jalannya SEA Games 2025. Beberapa dampak yang sudah terlihat antara lain:
- Sejumlah pertandingan harus dijadwal ulang karena kontingen Kamboja batal tampil.
- Cabang olahraga beregu seperti bola voli, sepak bola, dan kabaddi harus menyesuaikan format pertandingan.
- Cabang perseorangan seperti bulu tangkis dan atletik harus melakukan re-seeding terhadap lawan yang tadinya dijadwalkan melawan atlet Kamboja.
- Delegasi resmi SEA Games memperketat koordinasi dengan pemerintah Thailand untuk menjaga keamanan peserta dari negara lainnya.
Meski demikian, panitia memastikan bahwa SEA Games tetap dilanjutkan sesuai jadwal, dengan peningkatan pengamanan di area kompetisi dan akomodasi.
Baca Juga: Pemilik Terra Drone Siapa? Ini Sosok Pengusaha yang Gedungnya Terbakar di Kemayoran
Respons Internasional dan Seruan Perdamaian
Sejumlah organisasi olahraga internasional menyayangkan situasi ini, karena olahraga seharusnya menjadi wadah persatuan negara-negara di kawasan.
Komite Olimpiade Asia (OCA) menyampaikan bahwa mereka mengikuti perkembangan konflik dan berharap kedua negara dapat menahan diri demi stabilitas kawasan.
Beberapa negara peserta juga mengimbau agar Kamboja dan Thailand membuka kembali jalur diplomasi. Namun hingga berita ini ditulis, belum ada tanda-tanda penurunan tensi konflik.
