POSKOTA.CO.ID - Sebuah pernyataan anggota DPR RI Endipat Wijaya dalam rapat kerja dengan Menkomdigi Meutya Hafid memantik perdebatan publik terkait peran donasi masyarakat versus bantuan negara dalam penanganan bencana di Sumatra.
Dalam rapat tersebut, Endipat menyoroti para pegiat media sosial dan aktivis, yang dianggapnya kerap merasa paling berperan.
"Orang yang cuma datang sekali seolah-olah paling bekerja di Aceh, padahal negara udah hadir dari awal. Ada orang baru datang, baru bikin satu posko ngomong pemerintah enggak ada. Padahal pemerintah udah bikin ratusan posko di sana," katanya.
Lebih lanjut, Endipat menekankan besarnya anggaran yang telah dikucurkan pemerintah dibandingkan sumbangan perorangan.
Baca Juga: Anggota DPR Sindir Bantuan Pemerintah ‘Kalah Viral’ dari Aksi Ferry Irwandi dan Relawan
"Mohon jadi atensi dan dikembangkan sama Komdigi untuk menjadi informasi publik. Yang sehingga publik itu tahu kinerja pemerintah itu sudah ada dan memang sudah hebat," ujarnya.
Ia kemudian menambahkan, "orang per orang cuman nyumbang 10 miliar, negara udah triliun-triliunan ke Aceh itu, Bu."
Meski tidak menyebut nama secara langsung, warganet menilai sindiran soal bantuan Rp10 miliar tersebut merujuk pada penggalangan dana yang dilakukan oleh aktivis dan pegiat media sosial Ferry Irwandi dan rekan-rekannya. Sindiran itu pun menuai berbagai reaksi di media sosial.
"Keren banget vibesnya, justru belio ini malah memilih merangkul, bung Ferry ini seperti Luffy yang menjadikan semua orang menjadi kawan" komentar seorang warganet di postingan akun instagram @irwandiferry.
Alih-alih membalas dengan argumen panjang atau perlawanan, Ferry Irwandi justru memberikan respons yang singkat dan tenang.
