Banyak pihak menilai pola ini tidak wajar dan mengarah pada dugaan kuat bahwa video tersebut hanyalah konten rekayasa yang dibuat menggunakan teknologi AI, seperti deepfake.
Beberapa ahli digital mengamati kejanggalan dalam ekspresi wajah, pola gerak, serta kualitas gambar yang mirip dengan output manipulasi AI.
Sementara teori lain menyebut videonya berasal dari cuplikan lama situs dewasa yang diedit ulang, namun klaim ini juga tidak memiliki bukti kuat.
Intinya, hingga kini tidak ada sumber resmi yang dapat memastikan bahwa video tersebut benar-benar otentik.
Penipuan Berkedok “Video Asli 19 Menit” Mulai Menyebar
Popularitas video ini dimanfaatkan sejumlah pihak untuk melakukan penipuan digital.
Berbagai tautan mengatasnamakan “versi asli”, “full 19 menit”, hingga “tanpa sensor” kini bertebaran dan mengandung risiko serius.
Berikut modus yang banyak digunakan:
- Phishing – membuat halaman login palsu menyerupai TikTok/Instagram untuk mencuri akun.
- Malware – tautan jebakan memasukkan virus ke perangkat pengguna.
- Penipuan Berbayar – meminta pembayaran untuk membuka “video asli”.
- Pencurian Data – memaksa akses kamera, kontak, atau galeri dengan alasan verifikasi.
Pengguna diimbau tidak mengklik tautan yang mencurigakan, terutama yang beredar di grup WhatsApp dan akun anonim.
Mengapa Video Ini Bisa Viral Besar?
Ada beberapa faktor yang membuat rumor video ini meledak di media sosial:
- Rasa Penasaran Publik – durasi 19 menit dianggap tidak lazim.
- Narasi Misterius – ketiadaan sumber resmi membuat rumor berkembang liar.
- Efek Algoritma – potongan video, reaksi, dan komentar membuat penyebaran melonjak.
- Keterlibatan Teknologi AI – kemunculan “season” baru memancing rasa ingin tahu lebih dalam.
Fenomena Video 19 Menit menjadi contoh bagaimana misinformasi dapat tumbuh tanpa kendali ketika pengguna tidak kritis dan tidak memverifikasi informasi.
