Mengapa Jabodetabek Rentan Gempa? Ini Penjelasan dan Daftar 5 Sesar Aktif Penyebabnya

Jumat 05 Des 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi patahan jalan raya yang diakibatkan gempa bumi (Sumber: Pinterest/@Anton)

Ilustrasi patahan jalan raya yang diakibatkan gempa bumi (Sumber: Pinterest/@Anton)

POSKOTA.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa gempa bermagnitudo 4,7 yang terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025, terjadi pada pukul 20.37 WIB dengan pusat gempa di darat pada jarak 19 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada kedalaman 10 kilometer. Gempa dangkal seperti ini biasanya menghasilkan guncangan yang cukup terasa.

Mengutip siaran resmi @infobmkg pada 20 Agustus 2025, terjadi enam gempa susulan pada saat itu dengan magnitudo berkisar M1,9–M3,9. Fenomena ini menunjukkan adanya aktivitas struktur geologi yang masih bergerak aktif.

Oleh karena itu, Masyarakat dan pemerintah perlu waspada karena ancaman gempa di wilayah Jabodetabek bisa terjadi kapan saja.

Baca Juga: Spesifikasi iQOO 15, Smartphone Pertama di Indonesia yang Pakai Snapdragon 8 Elite Gen 5

Jabodetabek menjadi Wilayah Padat Penduduk yang Dikepung Sesar Aktif

Analisis peta tematik Patahan Aktif Indonesia menunjukkan bahwa Jabodetabek berada di atas beberapa jalur sesar aktif yang berpotensi memicu gempa. Penelitian tektonik membuktikan bahwa setidaknya terdapat lebih dari 5 sesar yang melintas di wilayah ini.

Berikut daftar struktur patahan aktif yang perlu diketahui masyarakat:

1. Sesar Cimandiri

Sesar Cimandiri memiliki panjang sekitar 100 km mulai dari Pelabuhan Ratu hingga Padalarang. Struktur ini merupakan salah satu sesar tua yang aktif sejak era kuarter.

Gempa Cianjur 21 November 2022 dengan magnitudo 5,6 yang menimbulkan lebih dari 600 korban jiwa dikaitkan dengan aktivitas sesar ini. Kerusakan ribuan bangunan memperkuat urgensi mitigasi risiko di jalur sesar. (Sumber: BMKG & BNPB, 2022)

2. Sesar Baribis

Sesar Baribis dipandang sebagai salah satu ancaman terbesar, karena jalurnya melewati kawasan padat industri dan pemerintahan mulai dari Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi hingga Jakarta Timur.

Sejarah mencatat sesar ini memicu gempa merusak di Jakarta pada 1780, salah satu gempa besar yang terdokumentasi sebelum era instrumental.

BMKG bahkan memasukkan sesar Baribis sebagai prioritas mitigasi karena lokasinya yang berada dekat megapolitan.

3. Sesar Lembang


Berita Terkait


News Update