Guru dan Orang Tua Wajib Tahu! Begini Cara Mengisi Survei Penguatan Pendidikan Karakter 2025

Jumat 05 Des 2025, 18:21 WIB
Kenapa Survei Penguatan Karakter Harus Diisi? Ini Fungsi, Sasaran, dan Link Akses Terbaru (Sumber: Dok/Kemendikdasmen)

Kenapa Survei Penguatan Karakter Harus Diisi? Ini Fungsi, Sasaran, dan Link Akses Terbaru (Sumber: Dok/Kemendikdasmen)

Survei Penguatan Karakter bersifat multiperspektif. Artinya, pengisian dilakukan oleh berbagai elemen ekosistem pendidikan agar gambaran yang diperoleh bersifat objektif dan komprehensif.

Mengacu pada Panduan Resmi Pengisian Instrumen Survei Akhir Tahun 2025, terdapat empat kategori responden:

Siapa yang Wajib Mengisi Survei Ini?

Pendekatan multi-responden ini membantu pemerintah melihat kondisi sekolah dari berbagai sudut pandang: murid, pendidik, manajemen, dan orang tua.

Cara Mengakses dan Mengisi Survei

Salah satu tantangan tahunan adalah perbedaan antara tautan resmi kementerian dan formulir internal sekolah.

Akses resmi dilakukan melalui portal:

karakter.data.kemendikdasmen.go.id

Pada portal tersebut, peserta terutama siswa akan diminta memasukkan kode token khusus yang diberikan sekolah. Selain itu, sekolah sering menyampaikan tautan tambahan sesuai format instrumen, seperti:

  • SA2 — Siswa SMA
  • GA1 — Guru
  • KA1 — Kepala Sekolah
  • OT — Orang Tua Jenjang PAUD–SMA

Format ini merupakan bagian dari instrumen resmi berbasis Surat Edaran Bersama (SEB) terkait Penguatan Pendidikan Karakter tahun 2025.

Baca Juga: Data Terkini Banjir Rob Subang dan Indramayu, Ribuan Jiwa Terkena Dampak

Mengapa Survei Ini Penting?

Data hasil survei tidak memengaruhi rapor siswa. Namun, hasilnya digunakan dalam penyusunan:

  • Rapor Pendidikan Satuan Pendidikan
  • Indeks Keamanan dan Kebahagiaan Sekolah
  • Peta Tren Moral, Toleransi, dan Interaksi Sosial Nasional

Melalui hasil survei, pemerintah dapat mengidentifikasi:

  • Sekolah yang masih rawan kasus perundungan.
  • Daerah yang memerlukan intervensi pembinaan toleransi dan empati.
  • Sekolah yang berhasil membangun iklim belajar yang inklusif dan menyenangkan.

Dengan demikian, kejujuran dalam mengisi survei adalah kunci penyusunan kebijakan pendidikan yang lebih baik.


Berita Terkait


News Update