PADANG, POSKOTA.CO.ID - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sumatera Barat terus mempercepat proses identifikasi korban banjir bandang dan tanah longsor di wilayah Sumbar.
"Total korban meninggal akibat bencana (di Sumbar) mencapai 193 orang. Dari jumlah tersebut, 161 jenazah sudah teridentifikasi. Sisanya, 32 jenazah masih dalam proses pencocokan, termasuk 25 jenazah yang tengah berada di RS Bhayangkara Padang,” kata Kepala Bidang Dokkes Polda Sumbar, AKBP Faizal dalam keterangannya, Rabu, 3 Desember 2025.
Faizal menjelaskan, 33 dari 58 kantong jenazah yang diterima sejak 27 November 2025, telah berhasil diidentifikasi melalui data primer maupun sekunder dan diserahkan kepada keluarga. Sementara itu, 25 jenazah lainnya belum memiliki kecocokan karena data antemortem belum lengkap.
Sementara itu, Kepala RS Bhayangkara TK III Padang, Kompol Hari Andromeda menekankan, pentingnya peran keluarga dalam proses identifikasi. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat yang kehilangan anggota keluarga untuk segera datang ke posko antemortem. Sebagian besar jenazah yang belum dikenali merupakan anak-anak.
Baca Juga: Ferry Irwandi Desak Pemerintah Tetapkan Bencana Nasional: Sumatera Juga Indonesia
"Semakin cepat data masuk, semakin cepat pula proses identifikasi dapat dilakukan,” ujarnya.
Menurut Hari, banyak dari korban anak-anak juga diduga kehilangan keluarga sehingga tidak ada pihak yang memberikan laporan, membuat proses pencocokan menjadi terhambat. Untuk menjaga kualitas jenazah selama menunggu identifikasi, RS Bhayangkara kini dibantu satu unit mobil cold storage dari Dinas Pertanian Sumbar.
"Fasilitas ini penting agar jenazah tetap terawat selama proses berlangsung," ucap dia.
Pelaksana Sementara Kasubbag Penmas Polda Sumbar, Kompol Omri Yan Sahureka menegaskan, komitmen kepolisian untuk menuntaskan seluruh proses identifikasi.
Ia berharap semakin banyak warga yang memberikan data sehingga proses identifikasi bisa dipercepat dan seluruh jenazah dapat dipulangkan untuk dimakamkan secara layak.
