Lebih kompleks, perintah ini mempertahankan semua fitur wajah asli sambil mengubah gaya busana menjadi elegan: blus satin putih, hijab cream, dan kacamata cokelat di kepala. Unsur cerita dimasukkan melalui kaca besar yang memantulkan suasana kota malam hari. Penggunaan flash langsung dengan cahaya lembut dan tekstur agak kasar ditujukan untuk menghasilkan feel fotografi fashion editorial bergaya vintage digital.
Baca Juga: 5 Prompt Gemini AI Rahasia untuk Foto Kebun Binatang yang Instagramable, Cek Selengkapnya!
Tips Membuat Prompt yang Efektif
Para ahli menyarankan, untuk hasil terbaik, gabungkan elemen-elemen kunci dalam prompt:
- Fitur Wajah dan Riasan: Spesifikkan jenis riasan (contoh: “blush on igari”, “lipstik nude-pink glossy”), bentuk mata, dan kondisi kulit (“glowing”, “mulus”).
- Gaya Busana dan Aksesori: Jelaskan material, warna, dan potongan pakaian serta aksesori kecil seperti jam, kalung, atau pin.
- Pencahayaan dan Atmosfer: Tentukan sumber cahaya (“sinar matahari sore”, “cahaya lampu kamar redup”), arah, dan efek yang diinginkan (“bayangan tajam”, “highlight keemasan”).
- Latar Belakang dan Komposisi: Deskripsikan setting dan angle (“close-up”, “swafoto”, “latar blur”).
- Teknis dan Gaya Foto: Tambahkan kata kunci seperti “ultra-realistic 8K”, “foto sinematik”, “natural, tidak terlihat seperti editan AI”.
Dengan kemudahan ini, batas antara fotografi tradisional dan digital semakin kabur. Gemini AI tidak hanya sekadar alat edit, tetapi telah menjadi kuas dan palet digital yang membuka ruang kreasi tanpa batas bagi setiap pengguna, selama mereka pandai merangkai kata. Tren ini diprediksi akan terus berkembang, mendemokratisasi seni visual di genggaman tangan.
