JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Ketua DPRD DKI Jakarta, Khoirudin, mengaku, tidak dilibatkan dalam penunjukan Sekda Jakarta yang kini dijabat oleh Uus Kuswanto.
Adapun Uus Kuswanto resmi dilantik oleh Gubernur Jakarta Pramono Anung sebagai Sekda Jakarta menggantikan Marullah Matali.
"Ini kan oleh tim ya, dan kemudian tiga nama dipilih oleh Pak Gubernur untuk dikirim ke Presiden. Semata-mata kewenangan hak prerogatif Presiden," ujar Khoirudin di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Desember 2024.
Namun, Khoirudin menjelaskan bahwa DPRD hanya dilibatkan dalam diskusi biasa atau informal oleh pihak eksekutif.
"Secara informal, tidak dalam bentuk rapat penggabungan. Jadi saya memang diajak diskusi untuk bisa memberikan masukan-masukan, tanggapan-tanggapan. Dan sudah sampaikan itu," ucap Khoirudin.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Jakarta, Pramono Anung, resmi melantik Uus Kuswanto sebagai Sekda DKI Jakarta menggantikan Marullah Matali di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 1 Desember 2025.
Adapun pengangkatan Sekda Jakarta baru itu, sebagaimana termaktub dalam Keputusan Presiden Nomor 184/TPA tahun 2025.
"Hari ini saya melantik Sekda DKI Jakarta, Bapak Uus Kuswanto, yang telah saya lantik sebagai Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 184/TPA Tahun 2025, ditandatangani tanggal 21 November. Menggantikan Bapak Marullah Matali sebagai Sekda DKI Jakarta," ucap Pramono.
Baca Juga: Ketua DPRD DKI Jakarta 'Titip' Tugas Berat untuk Sekda Baru
Dalam kesempatan itu, Pramono memberikan apresiasi khusus kepada Marullah Matali yang telah mengabdi hampir tiga dekade di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Pak Marullah sendiri sudah berada di Balai Kota selama 29 tahun. Secara khusus saya ingin menyampaikan terima kasih atas dedikasi, loyalitas, sumbangsih untuk kemajuan Kota Jakarta," ujar Pramono.
Pramono menjelaskan alasan ditunjuknya Uus Kuswanto sebagai Seksa didasarkan pada rekam jejak dan kemampuan manajerialnya.
Menurutnya, posisi Sekda membutuhkan sosok administrator yang kuat untuk memastikan roda pemerintahan berjalan efektif.
"Dan, kenapa kemudian pilihannya kepada Pak Uus? Saya melihat rekam jejak, dan saya membutuhkan seorang administrator yang ulung, yang kuat," kata Pramono.
"Karena untuk substansi dan sebagainya tentunya dengan pengalaman panjang saya sebagai orang yang bekerja di Pemerintah Pusat 25 tahun, saya tahu apa yang saya butuhkan," jelasnya.
Pramono meyakini bahwa Uus dapat bekerja selaras bersama dirinya dan Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno. (cr-4)
