Daftar 7 Perusahaan Jadi Pemicu Banjir Sumatera, Sebabkan Bencana Ekologis Ekstrem

Senin 01 Des 2025, 15:07 WIB
Ilustrasi - Bencana banjir Sumatera diduga merupakan bencana ekologis yang dipicu sejumlah perusahaan (Sumber: Pinterest/EORVA CUTE)

Ilustrasi - Bencana banjir Sumatera diduga merupakan bencana ekologis yang dipicu sejumlah perusahaan (Sumber: Pinterest/EORVA CUTE)

POSKOTA.CO.ID - Tragedi banjir Sumatera yang terjadi beberapa  waktu belakangan hingga kini masih terus jadi sorotan publik, terutama mengenai penyebab terjadinya bencana ekstrem tersebut.

Sejumlah pihak menyebut jika banjir Sumatera bukan semata-mata disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda daerah tersebut selama beberapa hari berturut-turut. Namun, merupakan bencana ekologis.

Bencana ekstrem yang terjadi di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh, diduga dipicu oleh pembukaan lahan besar-besaran yang terjadi di Pulau tersebut.

Baca Juga: Hasil Pengumuman Administrasi OJK PCAM 9 Tahun 2025 Kapan Dirilis? Simak Jadwal dan Panduan Cek Kelulusannya

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Wlahi) Sumatera Utara menyebut bahwa bencana banjir yang terjadi di Sumatera bukan hanya sekedar fenomena alam.

"Namun yang terjadi hari ini bukan lah sekedar banjir, namun kerusakan massif yang berdampak pada seluruh ekosistem dan masyarakat yang berada di sekitar Harangan Tapanuli," tulis Walhi Sumut dalam unggahan di akun Instagram @walhisumut, seperti dikutip Poskota.

Bukan hanya itu, Walhi Sumut juga menduga ada tujuh perusahaan yang bertanggung jawab atas bencana ekologis yang melanda Tapanuli serta sejumlah daerah di Sumatera lainnya.

Baca Juga: Korban Bencana Sumatera Melonjak: Angka Kematian Tembus 442, Pencarian Masih Berlanjut

Akibat bencana ekstrem tersebut, saat ini tercatat total ada 442 orang yang menjadi korban jiwa, 402 orang dinyatakan hilang, dan ratusan ribu orang mengungsi.

Lantas, perusahaan apa saja yang dinilai merupakan biang kerok bencana ekologis di Sumatera saat ini?

Ada Tujuh Perusahaan Diduga Picu Bencana Ekologis di Sumatera

Walhi Sumut menjelaskan bahwa ada tujuh perusahaan di wilayah Tapanuli yang menjadi pemicu bencana ekologis di kawasan tersebut.


Berita Terkait


News Update