Diketahui bahwa wilayah Harangan Tapanuli (Ekosistem Batang Toru), yaitu kawasan hutan tropis yang menjadi penyangga hidrologis utama di Sumatera Utara menjadi daerah terparah yang terdampak banjir juga longsor.
"Semua beroperasi di atau sekitar Batang Toru, habitat orangutan Tapanuli, harimau Sumatera, dan satwa dilindungi lain," kata Direktur Eksekutif Walhi Sumut, Rianda Purba dalam keterangannya.
“Banjir dan longsor bukan semata akibat hujan. Citra satelit menunjukkan hutan gundul di lokasi terdampak. Ini bencana ekologis akibat campur tangan manusia,” lanjutnya.
Daftar Perusahaan Diduga Picu Banjir Sumut
Berikut ini daftar sejumlah perusahaan yang disebut Walhi Sumut sebagai penyebab bencana ekologis di Sumatera, terutama Sumut.
- PT Agincourt Resources – Tambang emas Martabe
- PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) – PLTA Batang Toru
- PT Pahae Julu Micro-Hydro Power – PLTMH Pahae Julu
- PT SOL Geothermal Indonesia – Geothermal Taput
- PT Toba Pulp Lestari Tbk (TPL) – Unit PKR di Tapanuli Selatan
- PT Sago Nauli Plantation – Perkebunan sawit di Tapanuli Tengah
- PTPN III Batang Toru Estate – Perkebunan sawit di Tapanuli Selatan
