PT Agincourt Resources Bergerak di Bidang Apa dan Milik Siapa? Isu Penyebab Banjir di Sumatera Menguat

Jumat 28 Nov 2025, 10:25 WIB
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. (Sumber: Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. (Sumber: Dok. BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

POSKOTA.CO.ID - PT Agincourt Resources diduga kuat menjadi penyebab bencana banjir dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat empat kabupaten yang terdampak cukup parah, yaitu Kabupaten Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Dalam linimasa media sosial, sejumlah akun mulai menyoroti dugaan kontribusi aktivitas tambang terhadap tingginya daya rusak banjir kali ini.

"Penyebab banjir bandang di Sumatera Deforestasi tinggi akibat aktivitas tambang PT Agincourt Resources, membuat aliran air ngga ada 'tutupan', Siklon Tropis KOTO, curah hujan disertai angin kencang, dan banjir membuat air di bendungan PLTA meluap," tulis akun X @ini****.

Unggahan tersebut ramai dibagikan dan memicu diskusi lanjutan mengenai keberadaan tambang besar di kawasan tersebut.

Bahkan organisasi lingkungan WALHI disebut, ikut menyoroti persoalan ini.

"Walhi menuduh PT Agincourt Resources sbg penyebab deforestasi yg akhirnya menyebabkan banjir bandang Sumatera. Anak perusahaan ASTRA di websitenya" tulis akun X @eli***.

Lalu, PT Agincourt Resources sebenarnya bergerak di bidang apa dan siapa pemiliknya? Berikut profil perusahaannya.

Baca Juga: Siapa Penyebar Video CCTV Inara Rusli Viral 2 Jam? Sosok X Jadi Sorotan

Profil PT Agincourt Resources

Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, PT Agincourt Resources saat ini dimiliki oleh PT Danusa Tambang Nusantara.

PT Danusa Tambang Nusantara ialah anak perusahaan dari PT United Tractors Tbk, yang juga diketahui sebagai bagian dari grup besar Astra International.


Berita Terkait


News Update